Daerah  

KKN Tematik Kelompok 60 UTM Olah Beras Jadi Masker Sehat

KKN Tematik Kelompok 60 UTM tengah mencoba hasil olahan beras menjadi masker sehat.

Bangkalan, (regamedianews.com) – Sumber daya alam setiap desa pastinya berbeda-beda, salah satu contohnya adalah Beras. Beras yang merupakan hasil alam terbesar di Indonesia yang memiliki kegunaan berbeda beda dalam pengolahan sehari-harinya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya beras juga merupakan komoditi terbesar setelah jagung di Desa Langkap, Burneh, Bangkalan yang akan menjadi suatu jebolan produk unggulan. Minggu (12/01/2020).

Baca Juga tujuh-bulan-blanko-e-ktp-di-sampang-kosong-puluhan-warga-antri-suket

Dalam hal ini Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik kelompok 60 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan pengujian terhadap manfat dari beras tersebut, hal ini diutarakan oleh salah satu Mahasiswa yakni Digdyo Alifiandi.

“Biasanya masyarakat desa setempat hanya menggunakan beras sebagai bahan masakan saja, maka kami bertujuan untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi pengolahan beras menjadi masker yang dapat memiliki nilai jual yang sangat tinggi”, ujarnya.

Berlokasi di Pendopo Balai Pertanian Desa Langkap, produk olahan kreatif tersebut dikenalkan dan dipresentasikan kepada puluhan warga Desa Langkap, Minggu (29/12). Pada presentasi tersebut, warga juga diberikan pelatihan untuk membuat produk beras menjadi masker beras sehat.

Masker beras sehat dibuat dengan bahan-bahan yang sangat mudah ditemukan dan dapat dijangkau, hanya memerlukan beras, susu bubuk, madu dan jeruk nipis. Sebelum dijadikan masker beras harus dicuci bersih dan harus melalui proses pengeringan dibawah sinar matahari terlebih dahulu setelah itu baru digiling dan diberi campuran susu bubuk.

Baca Juga warga-anggap-pengadaan-poskamling-di-halelah-sampang-tak-wajar

“Bisa dijadikan terobosan terbaru agar yang tua bisa awet muda dengan masker beras yang tidak mengandung bahan-bahan berbahaya”, ujar ibu Muawanah salah satu anggota PPK Desa Langkap.

Sedangkan masalah pengemasan atau packaging kelompok mahasiswa sendiri menggunakan plastik zip lock, yang tentunya mudah terurai apabila sudah tidak dipakai kembali dan menjadi sampah, untuk nama produk menggunakan sticker dan pasti tentunya sangat menarik.

Melalui serangkaian kegiatan sosialisasi produk unggulan diatas tersebut diharapkan masyarakat Desa Langkap dapat menemukan inovasi yang jauh lebih menarik daripada yang sebelumnya, dan diharapkan juga bisa membantu perekonomian sekaligus dapat menunjang lapangan pekerjaan didesa tersebut. (sfn/tfk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *