LSM GERAK Tuding Adanya Dugaan Pemotongan Dana Pembuatan Kandang Bantuan Ayam Super Di Gorut

- Jurnalis

Jumat, 24 Januari 2020 - 19:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adrian Saputra Lahay - Ketua Bidang Advokasi, Hukum & HAM dari LSM GERAK.

Adrian Saputra Lahay - Ketua Bidang Advokasi, Hukum & HAM dari LSM GERAK.

Gorontalo, (regamedianews.com) – Tidak hanya Kabupaten Gorontalo (Kabgor) yang bermasalah terkait dengan proses pendistribusian bantuan ayam kampung super ke RTMP, di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) juga terjadi hal yang hampir sama dengan kasus yang ada di Kabgor.

Setelah munculnya berita tentang bantuan ayam super yang banyak mati, masyarakat Gorut juga menghubungi langsung ke salah satu pengurus LSM GERAK yang ada di Gorut.

Sebagai perwakilan LSM GERAK (Gerakan Rakyat Anti Korupsi), Adrian Saputra Lahay yang menjabat Ketua Bidang Advokasi, Hukum dan HAM mengkroscek langsung kelapangan bersama tim pada tanggal 20 dan 21 Januari 2020 ke 3 Kecamatan yang mendapatkan bantuan ayam super tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adrian mengatakan, pada hari pertama Tim LSM GERAK turun ke Kecamatan Kwandang yaitu di Desa Leboto dan Bulalo, dari dua Desa tersebut ternyata proses pendistrubusian ayam kurang lebih baru sebulan.

Baca Juga ini kata bnnp jatim terkait tes narkoba bacalon kades sampang

Tapi sesuai fakta di lapangan, lanjut Adrian, banyak ayam mereka yang mati dikarenakan tidak ada pendampingan atau petugas lapangan yang mengontrol bagaimana cara beternak ayam yang baik untuk dipelihara, karena menurut pengakuan masyarakat, baru kali pertama beternak ayam kampung super sehingga belum punya pengalaman.

“Harusnya ada tim yang melakukan pendampingan, jangan hanya selesai pada proses distribusi, kemudian tidak didampingi oleh pihak kontraktor. Hal inilah yang mengakibatkan banyak ayam yang mati dari 2 Desa yang diambil sampel, dan ayam mereka sekarang rata-rata kurang lebih 15 ekor dari 50 ekor,” pungkas Adrian.

Masyarakat juga sudah melalukan laporan ada ayam yang mati ke pihak pendamping yang mendistribusi ayam tersebut pada hari pertama, kedua sampai dengan hari ketiga, dan jawaban mereka pendamping akan diganti, tapi sampai saat ini tidak ada ayam yang mati yang di ganti oleh kontraktor sesuai dengan jumlah masing-masing RTMP yang melaporkan.

Baca Juga :  H. Miftahur Rozaq, M.PdI: "Dirgahayu Republik Indonesia Ke-74"

“Tidak hanya itu, masyarakat juga mengeluh dengan pakan yang diberikan oleh pihak kontraktor, kata masyarakat bahwa pakan tersebut tidak bisa dikonsumsi oleh ayam karena ketika diberikan makanan melalui pakan yang disediakan oleh distributor, ayam akan mati, sehingga banyak RTMP yang membeli sendiri jagung halus untuk dijadikan makanan ayam tersebut,” tandas Adrian.

Hal ini sangat miris karena pakan yang seharusnya menjadi faktor tumbuh berkembangnya ayam malah justru menjadi salah satu faktor kematian ayam, sampai saat ini rata-rata pakan mereka masih sekitar 100 Kg yang tidak terpakai, karena takutnya ayam akan mati jika diberikan makanan yang di diberikan oleh pihak Kontraktor.

“Kemudian di Kecamatan Gentuma, dari hasil temuan di Desa Gentuma atas nama Jurais Gurumanis dan Tahir Nuna, kata mereka berdua, bahkan ada ayam yang sudah mati semua, sehingga kandang ayam sudah dialih fungsikan menjadi tempat penampungan sabuk kelapa,” terangnya.

Sementara tim dari LSM GERAK mengatakan, alasan mereka ada ayam yang di distribusi oleh pihak kontraktor, ayam tersebut tidak layak untuk dipelihara dengan kondisi ayam yang lemas pada saat diberikan ke masing-masing RTMP.

“Bahkan pengakuan masyarakat dengan adanya ayam bantuan tersebut, malah justru membuat ayam lokal ikut mati, mungkin dikarenakan terkena virus dari ayam bantuan ke RTMP, bahkan ada pengakuan salah satu penerima bantuan ayam tersebut yaitu bernama Suwitno Pakaya, bahwa dana pembuatan kandang dari 500 ribu, dipotong 25 ribu/orang, hal ini sangat miris, harusnya diberikan full tanpa potongan,” ketus Adrian.

Baca Juga :  Tiga Kecamatan di Cimahi Siapkan Dapur Umum Saat PSBB

Setelah di Desa Gentuma, Tim LSM GERAK turun lagi ke desa Pasalae, di Desa Pasalae proses pendistribusian ayam kampung super ini tidak wajar dikarenakan di distribusi tengah malam dan dalam kondisi hujan deras, menurut penyampaian masyarakat bahwa ayam mengalami kematian karena kondisi ayam yang tidak layak di pelihara, karena ayam sudah terkena air hujan yang membuat ayam kedinginan.

Baca Juga soroti dugaan rekayasa dana bos barisan pemuda bangkalan demo kejari

“Di Kecamatan Anggrek, Tim turun di Desa ilangata dan hampir semua ayam yang dipelihara oleh RTMP, ayam yang mereka pelihara rata-rata kurang lebih 4-5 ekor. Menurut pengakuan masyarakat, bahwa jika ada ayam yang mati, tidak ada penyampaian bahwa harus dilaporkan ke pandamping di Desa tersebut, bahkan pengakuan masyarakat pendamping hanya 2x turun. Yang pertama saat mendistribusikan ayam dan kedua pada saat mengambil foto ayam yang berada dalam kandang, setelah itu tidak ada lagi yang datang mengecek perkembangan ayam tersebut,” tutup Adrian.

Dari berbagai kasus yang ada pada setiap Kecamatan hingga Desa, maka hal ini akan kami laporkan kepada instansi terkait, agar kiranya pihak Kontraktor dapat di undang dan diminta pertangung jawabannya.

“Kami akan melayangkan surat ke Pemerintah Pusat agar berikutnya Perusahaan yang tidak Profesional ini dapat di Blacklist sebagai efek jera terhadap ketidak mampuan mereka menangani pekerjaan. Sementara ini akan meneruskan investigasi kami ke Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo yang telah mendapatkan bantuan ayam kampung super yang Kontraktornya tidak super dalam menjalankan kerja mereka,” kata Ketua LSM GERAK, Ali Syahap. (onal)

Berita Terkait

246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi
Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif
Mesin MRI RSUD Sampang Mulai Beroperasi
Buang Sampah Sembarangan Denda Rp1 Juta
LAZISNU MWCNU Omben Santuni Anak Yatim
Pemkab Bangkalan: Rp135 Miliar Untuk Program Priotitas
Dishub Sampang Target PAD Parkir Tembus 3 Miliar
PWS Bentuk Panitia Pemilihan Nahkoda Baru

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 18:46 WIB

246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi

Senin, 7 Juli 2025 - 16:41 WIB

Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif

Senin, 7 Juli 2025 - 12:03 WIB

Mesin MRI RSUD Sampang Mulai Beroperasi

Minggu, 6 Juli 2025 - 20:29 WIB

LAZISNU MWCNU Omben Santuni Anak Yatim

Minggu, 6 Juli 2025 - 19:38 WIB

Pemkab Bangkalan: Rp135 Miliar Untuk Program Priotitas

Berita Terbaru

Caption: mobil Daihatsu Ayla yang terlibat kecelakaan adu banteng dengan sepeda motor, tampak ringsek, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Peristiwa

‘Adu Banteng’ Remaja Sampang Luka Berat

Selasa, 8 Jul 2025 - 09:12 WIB

Caption: potret kontingen Kabupaten Sumenep Madura, (sumber foto: Sumenep.go.id).

Olahraga

Porprov 2025, Kontingen Sumenep Catat Sejarah Baru

Senin, 7 Jul 2025 - 21:42 WIB

Caption: proses skrining rehabilitasi terhadap ratusan narapidana Lapas Narkotika Pamekasan.

Daerah

246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi

Senin, 7 Jul 2025 - 18:46 WIB

Caption: aktivis Sekoci tunjukkan arsip surat laporan terkait proyek diduga fiktif, usai melapor ke Kejaksaan Negeri Sampang, (dok. regamedianews).

Daerah

Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif

Senin, 7 Jul 2025 - 16:41 WIB

Caption: mulai beroperasi, tampak pasien mendapat layanan MRI RSUD dr.Mohammad Zyn Sampang, (dok. regamedianews).

Daerah

Mesin MRI RSUD Sampang Mulai Beroperasi

Senin, 7 Jul 2025 - 12:03 WIB