Jakarta, (regamedianews.com) – Wabah Covid-19 betul-betul dirasakan dibelahan dunia, dan yang paling terdampak dari virus yang berawal dari negeri tirai bambu itu adalah sektor wisata.
Para pelaku wisata terutama yang ada di Indonesia betul-betul mendapatkan ujian dari wabah yang saat ini begitu cepat meningkat, meski hanya diumumkan di awal Maret.
Dari sekian banyak pelaku wisata di Indonesia yang turut merasakan pukulan keras dari wabah Covid-19 adalah organisasi Tour Leader yang ada Indonesia yakni Indonesian Tour Leader Association (ITLA).
Organisasi tour leader yang telah memiliki sekitar 1.400 member yang tersebar di seluruh negeri ini memaparkan dampak dari wabah virus tersebut.
Diantaranya adalah banyaknya jadwal yang dibatalkan, sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap nilai pendapatan yang dirasakan oleh anggota ITLA.
“Dampak Corona Covid 19 terhadap sektor Pariwisata, khususnya Tour Leader sangat terasa sekali. Dengan banyaknya pembatalan tour,” ujar Santi Lianto Humas ITLA, Selasa (24/3/20) kepada regamedianews.com.
Santi menambahkan, sebagai organisasi yang bertanggung jawab terhadap anggotanya, pihaknya terus melakukan upaya untuk dapat mengisi waktu agar para member tak kehilangan pendapatan saat istirahat karena Corona.
Salah satunya dengan mendirikan program SAH (Selalu Adah Harapan) dimana program ini mempromosikan produk produk atau bisnis sampingan para Tour Leader selama krisis COVID-19 berlangsung.
“Ternyata animo para rekan rekan tour leader sangat luar biasa sekali, terbukti dengan masuknya email dari rekan rekan setiap hari yang ingin sekali produk mereka dipromosikan, baik melalui WAG, Facebook atau Instagram,” paparnya.
Pihaknya juga menghimbau agar seluruh anggota yang ada tidak panik dan selalu menjaga kesehatan serta terus mengikuti arahan yang di sampaikan pemerintah.
“Kami menghimbau agar tidak usah panik dan tetap menjaga kesehatan. Serahkan semua pada pemerintah pusat dan daerah,” tuturnya.
Menurutnya, dengan mengikuti anjuran program pemerintah maka hal itu sudah berpartisipasi mengurangi mewabahnya dan bertambahnya virus Corona Covid 19 di negeri ini.
Sementara saat disinggung tentang antisipasi jika terus mewabah virus tersebut, Susanti mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengikuti perkembangan, namun sementara masih fokus pada program SAH.
“Saat ini kami sedang fokus pada program SAH, dan kedepannya nanti kami akan melihat bagaimana selanjutnya,” paparnya.
Dirinyapun berharap wabah Covid-19 yang saat ini melanda segera berakhir, agar semuanya bisa kembali normal.
“Harapan kami pastinya wabah ini segera berakhir, dan pariwisata akan kembali normal seperti dulu,” tutupnya. (rud)