Daerah  

Efek PSBB Di Gorontalo, Pemudik Tertumpuk Di Desa Tombulang, Warga Setempat Timbul Kekhawatiran

Kendaraan yang di tumpangi warga Gorontalo yang tidak di ijinkan masuk menumpuk di Desa Tombulang, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolmong Utara.

Bolmong Utara, (regamedianews.com) – Dengan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo, banyak warga Gorontalo yang ingin pulang kampung (Mudik) tidak di ijinkan masuk, karena akses jalan Trans Sulawesi di perbatasan Provinsi Sulawesi Utara dengan Provinsi Gorontalo di tutup selama berlakunya PSBB.

Sehingga kendaraan yang di tumpangi oleh warga Gorontalo tersebut yang tidak di ijinkan masuk menumpuk di Desa Tombulang, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut).

Terkait dengan hal itu, menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat setempat, karena saat ini masi dalam kondisi mewabahnya Corona Virus Disease (Covid 19).

Kepada regamedianews.com, Hadija Tomayahu warga Desa Tombulang menyampaikan rasa kekhawatirannya terhada para pemudik yang tertumpuk di Desanya.

“Kami masyarakat merasa hawatir dengan adanya pemudik yang tertahan di desa kami. Karena kami tida mengetahui apakah mereka ini sudah terpapar virus atau tidak, takutnya jangan sampai ada diantara mereka yang positif maka akan tersebar dikampung ini, itu yang menjadi kekhawatiran kami,” ungkap Hadija warga Tombulang. Rabu (20/5/2020).

Saat dikonfirmasi Kepada Kepala Desa (Kades) Tombulang Abdul Gani Blongkot, melalui saluran telepon, untuk dimintai tanggapannya terkait hal itu, dirinya mengatakan mereka itu berada ditempat yang tidak ada orang dan tidak selamanya berada disitu.

“Kami sudah ketemu dengan mereka disitu, kasian mereka kan manusia juga, jadi kita itu tinggal timbal balik antar sesama, tetapi kami sudah ingatkan kemereka jangan pergi ketempat tempat kerumunan orang,” jelas Abdul Gani. Rabu, (20/5/20)

Ia pun menambahkan bahwa rencananya pihak pemerintah desa akan melakukan penyemprotan ditempat itu. Namun Ironisnya, Kades Tombulang ini Justru memerintahkan awak media untuk mendatangi mereka.

“Kalau ngana merasa prihatin dengan adanya orang dikampung pangge taman ngana, kong jangan b kasar padorang (Pemudik), bilang kasana dengan baik baik torang ini bukan karna apa, kalau boleh ngoni bajauh kasana dari sini. Semua ini keluhan cuma ayah, somo lala kita ini tiap hari,” ungkap Abdul Gani pada awak media.

Setelah awak media mengatakan, hal ini akan dimuat dimedia, dirinya mengatakan bahwa dasarnya meliput dimedia apa.

“Kalau ngana meliput ini dasarnya apa? Ngana tidak perlu meliput. Meliput ini dasar apa?. Saya kan sudah sampaikan, sekarang ngana ini so ada suru kasana pangge taman sampaikan kemereka dengan baik-baik bukan tidak menerima, karena dengan adanya wabah covid ini masyarakat agak hawatir dengan kalian, sampaikan kemereka seperti itu,” ungkapnya. (Apin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *