Pamekasan, (regamedianews.com) – Polemik dugaan pelecehan dan ujaran kebencian oleh akun Facebook bernama Suteki terhadap RKH.Muddatsir Badruddin Pamekasan semakin meruncing dan memantik amarah para alumni dan simpatisan dari penjuru negeri.
Seruan aksi kepung Polres melalui aksi damai turun jalan terus berkumandang untuk memberi dukungan kepada pihak kepolisian dalam mengusut tuntas kasus pelecehan pemilik akun Suteki. Bahkan, ribuan alumni dan simpatisan pun sudah siap dalam aksi membela ‘RKH.Muddatsir Badruddin’ dan menyeret pemilik akun bernama Suteki tersebut keranah hukum.
Rencana tersebut dibuktikan dengan beberapa pamflet yang beredar dimedia sosial milik para alumni dan simpatisan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen Pamekasan.
Alumni dengan berbagai profesipun sudah memberikan support kepada tim dari Polres Pamekasan dalam upaya mengungkap akun tersebut melalui cybercrime yang dimiliki korp berwarna cokelat itu.
Terbaru, seluruh kepala Desa yang ada di kecamatan Karang Penang kabupaten Sampang yang notabenenya alumni dan simpatisan turut angkat bicara.
Para Kepala Desa tersebut mendesak Polres Pamekasan untuk segera mengungkap dan menyeret pemilik akun yang dinilai tak beretika tersebut untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
“Kami para kepala desa se kecamatan Karang Penang meminta kepada penegak hukum khususnya Polres Pamekasan agar segera menindak lanjuti laporan tersebut,” ujar Remin, Senin (7/6/20).
Tidak hanya sampai disitu Pengurus Ikbas wilayah Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah melalui juru bicaranya Ust.Basori Alwi/Ahmadin menyatakan sikap dengan mengutuk keras terhadap pemilik akun bernama Suteki tersebut.
Dalam pernyataan sikapnya Ahmadin berharap Kapolri Jendral Idham Azis juga dapat turut mengawal kasus tersebut serta menggunakan seluruh sumber daya Cybercrime yang dimiliki Polri.
“Kedua meminta Kapolri untuk mengawal dan menggunakan segala sumber daya Cybercrime yang dimiliki kepolisian dalam menegakkan supremasi hukum diwilayah NKRI pada umumnya, dan Polda Jatim pada khususnya,” imbuhnya.
Ahmadin juga menambahkan, bahwa seluruh pengurus Ikbas dari Kota Waringin Barat berencana langsung menuju Madura, namun belum mendapat restu dari Ikbas pusat.
“Kita semua berencana ke Madura untuk ikut mengawal kasus ini, namun Ikbas pusat belum merestui,” tuturnya.
Sementara menurut Ust.Bahrowi Kholil pengurus Ikbas Pusat tidak menampik adanya rencana aksi tersebut, menurutnya para alumni dan simpatisan memang berniat melakukan hal tersebut.
“Memang rencana alumni berencana menggelar aksi tersebut, namun masih menunggu perkembangan proses penanganan perkara ini oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
bahkan hingga saat ini menurutnya para alumni dan simpatisan yang ada diluar Madura mendesak untuk dijinkan datang langsung ke Madura namun belum diberi jawaban oleh pengurus Ikbas pusat.
“Insha Allah alumni yang ada di Madura saja sudah cukup, untuk alumni yang jauh mohon doanya saja, kita tunggu saja perkembangannya, biarkan polisi bekerja dulu,” tutupnya. (rd)