Daerah  

LP2KP Dorong Langkah Ra Bir Aly Tolak Pembangunan Wisata Pantai Tengket

ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP) Bangkalan, Muzammil,

Bangkalan, (regamedianews.com) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP) Kabupaten Bangkalan mendukung penuh langkah Ra Bir Aly menolak Wisata Tengket jadi destinasi wisata dengan fasilitas umum.

Langkah penolakan dari Tokoh ulama Muda di Bangkalan itu mendapat apresiasi dari Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP) Bangkalan.

Langkah ulama muda itu dinilai sudah sesuai dengan tagline Kabupaten Bangkalan yang identik dengan kota Dzikir dan Sholawat.

“Seharusnya pihak yang mengelola pantai tongket baik itu dari pemerintah atau dari perseorangan harus mengedepankan fakta sejarah di pantai Tongket,” kata ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP) Muzammil, Minggu, (21/6/20).

Zamil berharap jangan sampai nilai-nilai agama yang disampaikan Ra Bir Aly terkait pantai tersebut dihilangkan demi sebuah destinasi wisata. Jadi saya mendukung penuh langkah Ra Bir Aly menolak pantai tongket jadi wisata fasilitas umum,” katanya.

Sebelumnya diberitakan disalah satu media, tokoh ulama muda yang kerab dipanggil Ra Bir Aly menolak wisata Pantai Tengket di Desa Maniron, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan jadi Destinasi wisata dengan fasilitas umum.

Menurutnya, jika ada pihak berencana membangu wisata di pantai tongket dengan memenuhi unsur fasilitas umum seperti kolam renang dan lainya maka lebih baik dibatalkan.

“Pantai tengkat jika mau dijadikan wisata 10, kami sangat menolak karna disitu tempat pertemuan para Waliullah yang meneguhkan Agama Islam di Bangkalan,”ujar Ra Bir Aly.

Akan tetapi menurut Ra Bir Aly, bila pantai tongket dijadikan wisata religi dirinya dan masyarakat setempat memperbolehkan. Sebab, wisata riligi dipantai tongket dinilai sarat dengan nilai-nilai agama di Bangkalan.

“Kalau dibentuk wisata religi bolehlah, tapi kalau kemudian nanti ada kolam berenangnya dan hal-hal yang jauh dari nilai maka jangan harap,” urainya.

Pihaknya juga mengancam jika terdapat pihak bersikukuh membangun wisata tongket jauh dari nilai agama. Maka tak menutup kemungkinan dirinya dan warga kecamatan sepulu melakukan pemblokiran atau memblokade jalan menuju arah kelokasi pantai.

“Intinya jangan sampai dijadaikan wisata seperti di Bali kecuali wisata religi, seperti sunan ampel dan sunan bonang yang berbau agama islam maka kami sangat mendukung,” jelasnya. (sfn/sms).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *