Sampang || Rega Media News
Aljannah (25 th) seorang warga Dusun Taman, Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura melahirkan tanpa penanganan tenaga medis di depan rumah bidan Desa Ketapang Barat.
Proses persalinan Aljannah tersebut diduga korban penelantaran oknum bidan setempat. Pasalnya, korban ini menunggu sekira setengah jam hingga melahirkan belum ada jawaban dari pihak bidan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dikonfirmasi suami korban, Zainuri menjelaskan, proses persalinan istrinya itu sekira pukul 21.30 Wib. Sabtu (04/07/2020) malam. Pasien sudah berada di depan pagar rumah Bidan Hj. Sri Fuji, dengan kondisi pendarahan berat.
Namun sampai setengah jam menunggu belum ada jawaban dari pihak bidan. Bahkan, saat itu sudah ada warga berkerumunan dan memanggil bidan. Namun, hanya keluarganya yang keluar.
“Kebetulan bidan yang biasa menangani sedang keluar kota, sehingga dirujuk pada bidan terdekat. Pasien tetap menunggu karena tidak ada pemberitahuan terpampang apakah bidan ada atau tidak, posisi pasien berada di bawah pagar dengan kondisi kesakitan,” tambahnya.
Setelah menunggu lama, kata Zainuri, akhirnya bidan tersebut keluar dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Pasien ditangani setelah melahirkan kurang lebih 1 jam sehingga akhirnya dipulangkan.
“Istri saya diinfus dan bayi saya ditaruh di inkubator. Setelah kurang lebih satu jam kami disuruh pulang dalam kondisi istri masih pendarahan sampai keesokan harinya. Bahkan, kami ditarik biaya Rp.800 ribu, katanya untuk biaya kontrol berikutnya dan biaya lainnya,” pungkasnya.
Sementara hingga berita ini dilansir belum ada klarifikasi dari pihak bidan yakni Hj. Sri Fuji. (red)