Bangkalan || Rega Media News
Aliansi Tokoh dan Masyarakat Banyoneng Laok, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, mengadu ke Komisi A DPRD Bangkalan, Selasa (7/7/20).
Puluhan tokoh itu mengadu ke Dewan perihal pelayanan Kepala Desa setempat ke masyarakat dinilai lamban. Tak hanya itu, tindakan Kepala Desa Banyoneng Laok terkesan mengabaikan pembangunan di Desa Banyuneng Laok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tuntutan kami datang kesini terkait enggannya Kepala Desa Banyoneng yang tidak melayani masyarakat, tentang menandatangani usulan program proyek dari warga di desa setempat,” kata H.Holil salah satu tokoh Banyoneng Laok yang menyampaikan aspirasi, Selasa (7/7/20), di ruangan Komisi A.
Menurutnya, Kepala Desa Banyoning ini tidak mau menandatangani proposal yang diajukan dengan dalih khawatir pekerjaan proyek tidak memenuhi pekerjaan standart.
“Seperti pembangunan di salah satu jembatan di Banyoneng Laok. Pembangunan jembatan itu hasil swadaya masyarakat setempat. Karena selama ada bantuan program perbaikan yang diajukan warganya ditolak,” ujarnya.
Menurutnya, Kepala Desa setempat tanpa ada koordinasi dengan tokoh masyarakat. Bahkan, terkesan tertutup telinga. Padahal, pembangunan jembatan itu tidak menggunakan uang pemerintah.
“Pembangunan yang ada di Desa Banyoneng Laok sementara hasil dana swadaya masyarakat setempat,” ujarnya.
“Apalagi terkait pengajuan program perbaikan jalan, Kepala Desa juga terkesan bersikap menolak dengan tidak menandatangani bantuan program pembangunan jalan dari warga,” ungkapnya.
Padahal, menurutnya, kondisi jalan di lokasi yang hendak dibantu sangat memperihatinkan.
Menanggapi aduan tersebut, Ketua Komisi A Mujiburrahman menyampaikan, seharusnya kepala Desa Banyoneng tidak harus bersikap seperti itu.
Ia mengatakan, pengajuan program itu belun dilaksanakan dan hanya sebatas pengajuan.
“Kalau Kepala Desanya berpikiran negatif sebelum dikerjakan, maka dampaknya pada pembangunan desa,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya sementara menampung semua aspirasi yang disampaikan para tokoh Desa Banyoneng tersebut.
“Dan untuk tindak lanjut kedepan, kami akan memanggil pihak Kecamatan dan Kepala Desanya,” tutupnya.
Sampai berita ini dilansir, belum ada tanggapan maupun klarifikasi dari Kepala Desa Banyoneng Laok. (sfn/tfk)