Daerah  

Berkat Dukungan Lintas Sektor, Pemdes Moktesareh Sukses Turunkan Stunting

Berlangsungnya kegiatan rembuk stunting dengan tema "Akselerasi Stunting Tahun 2020 di Desa Lokus Stunting" Desa Moktesareh, Kecamatan Kedungdung, Sampang.

Sampang || Rega Media News

Pemerintah Desa (Pemdes) Moktesareh bersama Tim Pokja Kabupaten Sampang menggelar pertemuan rembuk Stunting dengan tema “Akselerasi Stunting Tahun 2020 di Desa Lokus Stunting”, bertempat di halaman rumah Kepala Desa setempat. Selasa (08/09/2020) pagi.

Kegiatan Gerakan Masyarakat (Germas) Cegah Stunting ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Moktesareh Moh. Fadol dan dihadiri Camat Kedungdung Ach Sulhan, Kapolsek Kedungdung AKP Iqbal Gunawan, Kepala Puskesmas Kedungdung Zahruddin, Tim Penggerak PKK dan Perangkat Desa setempat.

Kepala Desa Moktesareh, Moh. Fadol mengatakan, tujuan pertemuan rembuk stunting ini sebagai bentuk kesungguhan Pemdes Moktesareh, dalam rangka upaya menurunkan balita stunting dengan melakukan aksi konvergensi/integrasi program, dan kegiatan yang terkait dengan percepatan pencegahan stunting.

“Melakukan pengumpulan dan publikasi data balita stunting, serta program percepatan yang sudah dilakukan secara berkala, menggunakan data sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program,” katanya.

Lebih lanjut Moh. Fadol memaparkan, prevalensi stunting Desa Moktesareh di 4 Dusun yakni, Tenjui, Cak Ancak, Lenteng dan Bunot pada tahun 2018  mencapai 57,2 % dan tahun 2019 sudah mulai ada penurunan menjadi 30,1 %. Sementara, untuk tahun 2020 menjadi 13,7 %.

“Capaian ini tidak lepas dari beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh Pemdes bersama lintas sektor di Kecamatan Kedungdung, yakni memberikan pendampingan dan pemberian PMT balita gizi buruk, BGM, BBLR dan Bumil, Monitoring garam yodium, Pemetaan kadarzi, Pemberian tablet FE pada remaja putri.

Selain itu, pengadaan mikrotoa, panjang badan dan timbangan, kelas bumil dan kelas balita, kelas calon pengantin, gebyar pre eklamsi, kemitraan bidan dan dukun, serta review P4K dan pemantauan pemasangan stiker P4K.

“Pemantauan Bumil resiko tinggi, ANC Mobile, Penjaringan di SD, SMP dan SMA, Pemberian obat cacing dan vitamin A, Pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat, Pelaksanaan verifikasi penyehatan air, PHBS di Sekolah, Pendewasaan usia perkawinan pelayanan inplan gratis dan Kegiatan BKB,” pungkasnya.

Sementara Tim Pokja Stunting Kabupaten Sampan, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini mengungkapkan, penurunan ini berkat dukungan dan kerjasama lintas sektor dan lintas program. Karena, Desa Moktesareh sudah cukup berhasil dan hal ini bisa di lihat dari cakupan prevalensi balita stunting yang mengalami penurunan yang sangat signifikan.

“Kita patut apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas capaian yang baik ini. Khususnya untuk Pemdes Moktesareh,” ungkap perempuan yang kini menjabat Kasi KGM Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.

Sekedar diketahui, kegiatan pertemuan rembuk stunting ini mengikuti protokol kesehatan Covid-19, sehingga sebelum kegiatan berlangsung, peserta yang mengikuti kegiatan ini di lakukan pengukuran suhu tubuh oleh penyelenggara kegiatan dan wajib memakai masker serta tempat duduk diatur jarak. (adi/har)

Respon (785)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *