Bangkalan || Rega Media News
Universitas Trunojoyo Madura menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 di lantai 3 Gedung Laboratorium IPA, Selasa (29/9/20).
Kepala Sub Bagian Kerjasama dan Humas UTM, Taufiqurrahman Hasbullah mengatakan, proses seleksi CPNS dilaksanakan melalui beberapa tahapan yakni SKD dan SKB. Peserta yang lolos seleksi tahap pertama (SKD), harus mengikuti tahapan seleksi kompetensi Bidang (SKB).
Calon dosen PTN yang telah lolos SKD, harus mengikuti serangkaian tes yakni wawancara, Micro teaching dan CBT. Tes wawancara dan micro teaching, telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Hari ini peserta tes mengikuti tahapan akhir yakni CBT (Computer Based Test (CBT).
“Setiap peserta tes diberi keleluasaan untuk memilih Lokasi tes (CBT) di PTN terdekat. Lokasi perguruan tinggi yang terdekat menyelenggarakan CBT, pasti mereka akan pilih. Sementara disini sendiri ada 38 peserta yang memilih mengikuti SKB CBT di UTM,” katanya.
SKB CBT yang diikuti 38 peserta ini, menurutnya, memiliki komposisi test terdiri dari Literasi Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Kemampuan Bahasa Inggris, Penalaran dan Pemecahan Masalah, serta Dimensi Psikologi.
“Pelaksanaan tes dimulai dari pukul 08.30 dan berakhir jam 11.30 WIB. Setiap peserta diwajibkan hadir 60 menit sebelum jadwal test berlangsung. Dengan pengawalan ketat panitia, peserta diharuskan mematuhi prosedur yang telah baku dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19,” jelasnya.
Taufiq juga menjelaskan, Universitas Trunojoyo mendapat 26 formasi pada seleksi CPNS tahun anggaran 2019. Dibanding seleksi CPNS tahun sebelumnya, quota CPNS di UTM mengalami penurunan. Tahun yang lalu UTM menerima 83 formasi (79 dosen dan 4 tenaga kependidikan).
“Khusus peserta yang dari UTM ada 69 peserta yang mengikuti SKB hari ini. Mereka akan bersaing merebutkan salah satu 26 formasi tersebut. Dari 26 formasi ini memang dikhususkan pada tenaga pendidik (Dosen) dan formasi administrasi pada tahun ini di UTM tidak ada,” ungkap Taufiq.
Dalam setiap formasi, menurutnya, satu formasi itu diikuti dua sampai maksimal tiga orang peserta. “Jadi ada yang cuma dua dan ada yang hanya satu orang sehingga jumlahnya 69 orang,” terangnya.
Menurutnya, penentuan kelulusan peserta diterima ataupun tidak sebagai pegawai negeri sipil akan diumumkan oleh pemerintah pusat. Sehingga pihaknya berharap, peserta bersabar menunggu hasil kelulusan tersebut.
“UTM hanya sebagai panitia penyelenggara yang ditunjuk pemerintah pusat. Mudah mudahan dengan bertambahnya dosen sebagai PNS dapat meningkatkan kualitas mahasiswa. kami juga berharap pemerintah dapat memenuhi kebutuhan PNS di Perguruan Tinggi sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas,” pungkasnya. (sfn/sms/red)