Sampang || Rega Media News
Sejumlah ulama’ yang tergabung dalam Forum Ulama’, Habaib dan Tokoh Madura mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Sampang dengan penjagaan ketat tim gabungan aparat TNI, Polri dan Satpol PP setempat., Senin (28/12/2020).
“Kedatangannya ke DPRD Sampang ini hanya ingin mengirimkan surat ke tiga institusi Pemerintah pusat. Yakni, ke Komnasham, ke Kapolri dan Menteri Agama,” ujar salah satu perwakilan ulama’, KH. Ja’far Shodik.
Surat ke tiga institusi tersebut terkait kejadian yang mengundang sikap kontroversi dikalangan ulama’ dan habaib serta tokoh Madura, seperti kasus penembakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap 6 laskar FPI dan penahanan Habib Rizieq Shihab.
“Terkait dua permasalahan itu Forum Ulama’ dan Habaib Madura sepakat untuk mengajukan surat keberatan ke Komnasham dan Kapolri melalui DPRD Sampang,” ujarnya.
Lebih lanjut Kiai Ja’far mengatakan, dibuat geram dengan statemen kontroversial yang dilontarkan Menteri Agama, bahwa islam ini hanya di jadikan inspirasi bukan aspirasi. Maka, pernyataan tersebut menurut kajian pihaknya sangat merugikan Islam.
“Selanjutnya surat yang kami minta ini dibuat berbentuk fax dan dikirim oleh DPRD. Karena, salah satu sumpah janji jabatan DPRD itu untuk menampung aspirasi dari semua kalangan,” tegas Kiai Ja’far.
Menanggapi penjagaan ketat yang dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri dan Satpol PP, Kiai Ja’far megatakan, hal tersebut sudah biasa dan berterimakasih kepada semua yang terlibat.
“Kami sudah terbiasa di pondok pesantren dengan ribuan santri. Jadi, tidak ada masalah, meski kami di jaga sangat ketat oleh aparat keamanan,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Sampang Fadol mengatakan, kedatangan Forum Ulama’, Habaib dan Tokoh Madura ini meminta DPRD untuk memfasilitasi aspirasinya, dengan mengirimkan surat ke Komnasham, ke Kapolri dan Menteri Agama.
“Setelah pertemuan tadi kami siap memfasilitasi permintaan forum ulama ini dengan berkirim ke tiga lembaga itu berbentuk fax,” pungkasnya. (adi/har)