LKP Handayani Akui Tak Pernah Tersentuh Pemkab Bandung Barat

- Jurnalis

Rabu, 3 Maret 2021 - 11:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah siswa-siswi saat mengikuti pelatihan menjahit di LKP Handayani.

Sejumlah siswa-siswi saat mengikuti pelatihan menjahit di LKP Handayani.

Bandung Barat || Rega Media News

Kurang lebih sebanyak 100 siswa telah dicetak Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Handayani. Lembaga Kursus dan Pelatihan menjahit yang berlokasi dikampung Cicalengka RT 03 RW 04 Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), keberadaannya sudah sejak 2014.

Mereka selama mengkuti pelatihan di LKP Handayani tidak dipungut biaya alias gratis. Peserta pelatihan kebanyakan anak yang baru lulus tingkat SMP maupun SMA yang tidak melanjutkaN pendidikan kejenjang selanjutnya lantaran biaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami selama menjalani pelatihan di LKP Handayani tidak meminta biaya kepada peserta. Mereka sebenarnya merasa terbantu dengan adanya pelatihan menjahit, karena mereka kursus disini untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan,” ungkap Pimpinan LKP Handayani, Sri Handayani, saat ditemui, Selasa (02/3/21).

Dikatakan Sri, sebenarnya sejak LKP ini berdiri banyak peserta yang berminat mengikuti Pelatihan disini, bahkan peminatnya datang dari luar kecamatan seperti dari Gununghalu, Sindangkerta, Cililin, dan Rongga. Namun, dirinya mengaku belum bisa mengikutkan banyak peserta, lantaran fasilitas yang dimiliki lembaganya tidak memadai.

Baca Juga :  Demo Kecam Rocky Gerung di Sampang Kisruh

Untuk itu, kata dia, kehadiran Pemkab Bandung Barat khususnya instansi terkait seperti Dinas Pendidikan dan Tenaga Kerja sangat di butuhkan.

“Saya sebagai pimpinan lembaga ini berharap pemerintan KBB ikut andil untuk memfasilitasi Lembaga ini,” harapnya.

Mestinya, lanjut dia, pemerintah dapat membantu Lembaga-Lembaga yang berbasis pelatihan dan kursus. Sebab, lembaga seperti ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran di KBB.

Ia menyebut, untuk mencetak siswa-siswa terbaik pihanknya mengaku mempunyai program sekitar 200 jam, yang dibagi menjadi dua shift yakni pagi dan sore.

Menurutnya, ini sebuah bukti nyata yang sudah di lakukan LKP Handayani. Mereka yang telah lulus, sekarang sudah banyak bekerja di sebuah perusahaan besar Garmen, dan tanpa seleksi.

Sementara Instruktur LKP Handayani Enung Nurhasanah, mengaku senang dan berucap syukur lantaran siswa-siswa yang pernah dibinanya bisa menjadi juara 1 dan Harapan 1 lomba Desain Baju Tingkat Provinsi Jawa Barat.

“Alhamdulillah anak didik kami yang pernah ikut belajar di LKP Handayani bisa ada menjadi juara tingkat Jabar,” ucapnya.

Baca Juga :  Lapas Narkotika Pamekasan Peringati Harkitnas Ke-117

Enung mengaku, sejak berdirinya LKP Handayani pada 2014 yang lalu, pihaknya belum pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Baik dari Pemkab Bandung Barat, Kecamatan Cihampelas maupun Desa Mekar Mukti dimana lokasi LKP Handayani berada.

“Sejak LKP berdiri, kami belum pernah dikunjungi pihak pemerintah, bahkan salah satu anggota DPRD yang ada didekat LKP seolah-olah tidak peduli,” tuturnya.

Dilain pihak, sebagai Ketua Yayasan Permata yang menaungi LKP Handayani, Nabila Balqis Yusup Wildan berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan dunia yang berbasis pendidikan dan Pelatihan. Sebab katanya, dengan adanya pelatihan seperti LKP Handayani akan membantu mengurangi pengangguran di Kabupaten Bandung Barat.

Nabila menyebutkan, saat ini peserta pelatihan yang ada di LKP Handayani berjumlah 30 orang. Sistem pembelajaran yang dilakukan ditengah wabah Covid-19 sudah mengikuti protokol kesehatan (Prokes).

“Pelatihan dan kursus-kursus kilat di tengah wabah Covid-19 cukup berdampak dalam sistem pembelajarannya. Untuk itu kami bagi bagi menjadi dua shift yaitu pada pagi 15 siswa dan sore 15 siswa,” terangnya.

Berita Terkait

Relokasi RSUD Sampang Diharapkan Segera Terealisasi
Bupati Bangkalan Pastikan Kopdes Tak Ganggu BUMDes
Pemkab Sampang Komitmen Eliminasi Kusta
246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi
Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif
Mesin MRI RSUD Sampang Mulai Beroperasi
Buang Sampah Sembarangan Denda Rp1 Juta
LAZISNU MWCNU Omben Santuni Anak Yatim

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 09:44 WIB

Relokasi RSUD Sampang Diharapkan Segera Terealisasi

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:41 WIB

Bupati Bangkalan Pastikan Kopdes Tak Ganggu BUMDes

Selasa, 8 Juli 2025 - 12:33 WIB

Pemkab Sampang Komitmen Eliminasi Kusta

Senin, 7 Juli 2025 - 18:46 WIB

246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi

Senin, 7 Juli 2025 - 16:41 WIB

Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif

Berita Terbaru

Caption: Kasi Humas Kepolisian Resor Bangkalan, Iptu Risna Wijayati, (dok. foto istimewa).

Hukum&Kriminal

Diduga Lepas Pelaku Sabu, Polres Bangkalan: Laporkan Propam

Rabu, 9 Jul 2025 - 14:06 WIB

Caption: Plt Direktur RSUD dr.Mohammad Zyn Sampang, dr.Bhakti Setiyo Tunggal, saat diwawancara usai kunjungan Menkes RI, (dok. regamedianews).

Daerah

Relokasi RSUD Sampang Diharapkan Segera Terealisasi

Rabu, 9 Jul 2025 - 09:44 WIB

Caption: Bupati Bangkalan Lukman Hakim, diwawancara awak media, (dok. regamedianews).

Daerah

Bupati Bangkalan Pastikan Kopdes Tak Ganggu BUMDes

Selasa, 8 Jul 2025 - 18:41 WIB

Caption: Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, berdampingan dengan Bupati H.Slamet Junaidi dan Wabup Ra Mahfud, di Pendopo Trunojoyo Sampang, (sumber foto: Diskominfo Sampang).

Nasional

Kunker Ke Sampang, Menkes: Kusta Bukan Kutukan

Selasa, 8 Jul 2025 - 15:08 WIB

Caption: Bupati Sampang sampaikan sambutan, saat terima kunjungan kerja Menkes RI, di Pendopo Trunojoyo, (dok. regamedianews).

Daerah

Pemkab Sampang Komitmen Eliminasi Kusta

Selasa, 8 Jul 2025 - 12:33 WIB