Hadapi Dua Agenda Besar di Pamekasan, MTQ Jatim 2021 Jadi Brand Issu Gerakkan Ekonomi

Dok. Foto Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.

Pamekasan || Rega Media News

Pada tahun 2021 ini ada dua agenda besar yang harus sukses di Pamekasan yakni Pilkades serentak dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Jawa Timur. Pilkades Serentak akan dilaksanakan pada tanggal 20 September dan MTQ Jatim akan dilaksanakan 3 sampai 13 Nopember 2021.

Dua agenda tersebut Pamekasan nanti akan banyak kedatangan warga luar dengan jumlah bisa mencapai ribuan orang. Kedatangan mereka itu selama momentum MTQ, misalnya, akan melahirkan dampak positif berupa bergeraknya sektor ekonomi terutama secktor jasa kuliner, sovenir dan penginapan.

Hal itu diungkapkan Bupati Pamekasan Badrut Tamam pada saat memberi pengarahan dalam acara halal bihalal online yang digelar Senin (17/5/21) lalu. Halal bihalal itu diikuti oleh seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan staf ASN se Pamekasan.

Terkait Pilkades yang akan dilaksanakan pada 20 September 2021, Bupati Badrut Tamam, berharap agar berjalan sukses. Pilkades yang akan dilangsungkan secara gratis itu akan dilaksanakan di 74 desa se Pamekasan dan akan menelan biaya sekitar Rp 14 miliar.

Untuk suksesnya kegiatan ini, Badrut Tamam meminta agar yang tidak berkewenangan dilarang memberikan informasi tentang Pilkades, agar tidak salah tafsir dan salah paham. Para Camat dan kades diharapkan cukup melakukan sosialisasi yang massif ke seluruh desa desa yang mau Pilkades dan mendorong bagaimana komitmen bersama agar Pilkades di itu menjadi percontohan Pilkades yang aman dan nyaman.

Tentang pelaksanaan MTQ Jatim di Pamekasan, Badrut Tamam mengakui bahwa dari sejarahnya Pamekasan telah dua kali menjadi tuan rumah MTQ.

Pertama pada tahun 1978 dan yang kedua tahun 2021 ini. Pada saat MTQ nanti Pamekasan akan banyak kedatangan tamu dari luar daerah.

Dia memperkirakan tiap kabupaten di Jatim akan mengirimkan kafilah yang anggotanya sekitar 100 orang untuk menghadiri MTQ di Pamekasan. Kalau ada 38 daerah se Jatim yang hadir, maka berarti akan terdapat sekitar 3800 orang luar Pamekasan yang akan berada di Pamekasan selam event MTQ berlangsung.

Banyaknya kedatangan orang luar ke Pamekasan akan menjadi peluang ekonomi bagi Pamekasan, utamanya dalam sektor kuliner souvenir maupun sarana penginapan. Karena sarana penginapan hotel di Pamekasan terbatas, masyarakat diminta untuk menyediakan sarana itu dan akan disewa oleh panitia MTQ.

“Kalau masing-masing Kabupaten di Jatim ada 100 orang yang mau datang ke kabupaten ini, dikalikan 38 belum termasuk panitianya, maka ada 3800 orang akan datang di kabupaten ini. Kalau itu di bagi dua karena kamarnya isi dua orang, maka akan butuh 1500 kamar. Nah hotel disini belum cukup, ayo bekerjasama dengan rakyat, misalnya bangun kampung MTQ, kampung menyewakan rumahnya,” ajaknya.

Momen ini, kata Badrut Tamam, akan menjadi bagian dari brand issue yang akan muncul di pemberitaan berbagai media yang nantinya akan menguntungkan masyarakat Pamekasan, termasuk didalamnya adalah bagaimana seluruh elemen terkait didalamnya bisa membangun kerjasama yang baik.