Bangkalan || Rega Media News
Siapa sangka pembayaran sistem Cash On Delivery (COD) menjadi modus baru pelaku kejahatan di wilayah Kabupaten Bangkalan, dengan cara memesan barang di media sosial kemudian meminta pembayaran COD ditempat sepi lalu menggasak sepeda motor milik korban.
Seperti yang dialami SP (48) warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang menjadi korban penipuan COD pada tanggal 29 Mei 2021 lalu.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo menjelaskan, menangkap satu pelaku karena melakukan penipuan dengan modus operandi memesan barang kemudian pelaku mengajak penjual untuk COD.
“Padahal, itu hanya akal-akalan pelaku untuk mengelabui penjual agar bisa COD dan merampas kendaraan milik penjual,” ujarnya, Kamis (03/06/21).
Perampasan kendaraan bermotor saat mengantar barang melalui pesan COD tersebut, terjadi di Jalan Raya Desa Sangra Agung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Pria yang berhasil dibekuk polisi berinisial RD (33) warga Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan. Waktu itu, RD merampas sepeda motor korban saat mengantar barang melalui pesan COD tersebut.
“Perampasan itu bermula saat korban menerima pesanan Water Heater atau alat pemanas air dari pelaku yang berinisial RD dan insial MJB yang saat ini masuk dalam pencarian orang (DPO),” urainya.
Dijelaskan Sigit, pelaku MJB meminta barang pesanan diserahkan kepada RD. Selanjutnya, barang itu akan diantarkan kepada pemesan yang asli.
Sedangkan MJB meminta motor korban, alasannya korban akan dibonceng ke rumah pemesan membuntuti RD. Namun motor korban dibawa kabur pelaku.
“Lalu korban menyerahkan motornya kemudian tersangka MJB mengendarai sepeda motor korban,” terangnya.
Berselang dua hari kemudian, korban kembali menerima pesanan alat pemanas air dengan lokasi COD yang sama, korban curiga bahwa pemesan merupakan komplotan
“Kemudian petugas melakukan penyamaran sebagai pengirim barang hingga akhirnya tersangka berhasil diamankan petugas,” jelas Sigit.
Saat dilakukan penangkapan, petugas terpaksa melakukan tindakan terukur dengan melepaskan timah panas kepada kaki tersangka, karena berusaha melawan petugas menggunakan senjata tajam saat ditangkap.
“Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 378 KUHP dan ada UU darurat no 12 tahun 1951, karena membawa sajam saat ditangkap dan melakukan perlawanan,” pungkasnya.