Bangkalan || Rega Media News
Petugas kepolisian akhirnya berhasil meringkus 3 pelaku kasus penembakan yang terjadi di Sukolilo, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, yakni inisial S, D dan F.
Kronologinya, pada Sabtu tanggal 7 Agustus 2021, korban yang merupakan teknisi instalasi wifi (freelance/tenaga lepas) mendapat order untuk memperbaiki jaringan kabel wifi yang rusak.
“Lokasinya di perumahan Kailas, Dusun Karangpandan, Desa Sukolilo Timur, Labang, Bangkalan,” ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Alfinta dalam konferensi persnya, di Mapolres Bangkalan, Kamis (12/08).
Pada pukul 17.30 Wib, korban mulai mengerjakan perbaikan, awalnya korban ditemani 3 orang teknisi lainnya dan 2 orang teman korban. Namun pukul 20.30 Wib, ketiga teknisi mendahului pulang.
“Kemudian korban melanjutkan perbaikan pada titik kerusakan instalasi berupa kabel yang terputus, di posisi pinggir jalan pada akses masuk perumahan Kailas,” lanjutnya.
Sekira pukul 22.00 WIB, ketika proses perbaikan sedang berjalan, secara tiba-tiba datang seorang laki-laki tak dikenal, dengan cara jalan kaki dari sisi timur (semak-semak).
“Langsung mendekati korban dan melakukan penembakan menggunakan senjata api rakitan, sebanyak 2 kali pada jarak 3 meter,” ujar Nico.
Tembakan pertama mengenai lengan kiri korban dan membuat korban terjatuh, tembakan kedua diarahkan pada kepala korban namun meleset, hanya menyerempet dan mengenai tanah.
“Saat tembakan kedua, korban sempat pura-pura mati, supaya tidak ditembak kembali,” pungkasnya.
Nico mengungkapkan, pelaku sebelumnya telah merencanakan upaya pembunuhan tersebut, dengan dibantu pelaku D yang sengaja memutus kabel jaringan wifi beberapa hari sebelumnya.
“Sedangkan pelaku F yang memonitor pergerakan korban. F merupakan salah satu teknisi yang awalnya sempat menemani korban di lokasi perbaikan,” terangnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan yakni, 1 pucuk senjata api rakitan model revolver warna silver (krom), 7 butir peluru kaliber 38, satu buah proyektil yang diamankan dari TKP.
“Satu buah proyektil yang diangkat dari badan korban, satu potong kaos bekas tembakan, satu potong rompi warna biru dongker, satu unit sepeda motor honda vario warna hitam, satu buah helm warna hitam dan satu unit HP merk realme warna hijau,” sebutnya.
Kepada ketiga tersangka akan dijerat Pasal 340 KUHP jo. Pasal 53, 55, 56 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo. Pasal 53, 55, 56 KUHP lebih subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP jo. Pasal 56 KUHP dan Pasal 1 ayat (1) UU Drt RI Nomor 12 tahun 1951.
“Ketiga tersangka terancam pidana maksimal 13 tahun penjara dan 20 tahun penjara,” tegas Nico.
Sementara saat ini Sat Reskrim masih melakukan penyidikan adanya tersangka lain, sedangkan Timsus Subdit III Jatanras Polda Jatim masih mengembangkan terkait asal usul senjata api rakitan tersebut, yang sementara diakui tersangka S dibeli secara online.