Daerah  

43 Warga di Pamekasan Terjangkit DBD, 3 Meningal Dunia

Caption: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hidayat.

Pamekasan || Rega Media News

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, mencatat sebanyak 43 kasus demam berdarah dengue atau DBD per Januari 2022. Dilaporkan ada tiga pasien diantaranya yang meninggal dunia.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Sayfuddin diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hidayat.

Pihaknya mengatakan bahwa, data tersebut diambil dari laporan masuk Puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Pamekasan.

“Terhitung dari bulan Januari 2022 hingga saat ini, di Kabupaten Pamekasan sudah mencatat ada 43 pasien kasus DBD dan tiga orang pasien meninggal dunia,” katanya, Kamis (20/01/2022).

Hidayat menambahkan, untuk kasus DBD bisa dikatakan sering terjadi pada saat memasuki musim penghujan.

“Perlu masyarakat waspadai, DBD ini setiap tahun mesti ada, dan itu sifatnya musiman, Dinkes Pamekasan sebelumnya sudah memberikan sosialisasi dan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada masyarakat,” tuturnya.

Hidayat juga menerangkan bahwa pihaknya juga sudah memberikan penyuluhan terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN.

“PSN itu pemberantasan sarang nyamuk, masyarakat bisa melakukan dengan cara 3 M, misalnya menguras dan menutup penampungan air serta mengubur barang – barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat, dimusim penghujan seperti sekarang ini selain upaya-upaya diatas masyarakat berusaha untuk menghindari dari gigitan nyamuk dengan banyak cara.

“Untuk tambahannya agar masyarakat terhindar dari gigitan nyamuk, kita bisa memakai obat nyamuk, kalau tidur pakai kelambu terutama bagi anak-anak,” jelasnya.

Menurut Hidayat, gejala terjangkit DBD terutama terhadap anak – anak biasanya suhu panas badannya lebih dari 38 derajat celsius. Kurangnya nafsu makan dan rewel.

“Jadi, jika suhu tubuh anaknya mencapai 38 derajat celcius dan tidak turun – turun meski sudah dikasih obat selama 2-3 hari, sebaiknya anak tersebut segera di bawa ke tenaga kesehatan baik ke puskesmas atau rumah sakit,” tukasnya.