Episode 1, Cerita Si Bolot Pemimpin Yang “Tuli”

- Jurnalis

Kamis, 21 April 2022 - 02:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: Mohamad Yusrianto Panu.

Caption: Mohamad Yusrianto Panu.

Rega Media News

Di suatu wilayah bernama negeri Molor, hiduplah seorang pemimpin yang bernama Bolot. Bolot merupakan pemimpin baru di wilayah itu, menggantikan pemimpin sebelumnya yang telah mangkat.

Negeri yang terbilang masih baru didirikan oleh para pendirinya itu, sebelumnya dipimpin oleh Kacipu, yang merupakan salah seorang tokoh di Negeri Molor, yang memimpin Negeri itu selama 40 tahun dengan gaya khas santunnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seolah berkaitan dengan namanya, Negeri Molor merupakan wilayah yang perkembangannya sangat lambat dan memprihatinkan akibat sistim pemerintahan yang amburadul. Maka tak heran, Negeri Molor sendiri sering dijuluki oleh penduduknya dengan sebutan “Negeri yang Tidur”.

Saat ini, Negeri Molor dipimpin oleh Bolot, seorang tokoh di negeri itu yang menjadi salah satu pendiri Negeri Molor. Saat mendirikan Negeri Molor, Bolot bersama para tokoh lainnya dengan gigih berjuang dengan semangat cita-cita yang luhur.

Salah satu cita-cita luhur yang kala itu menjadi spirit bagi Bolot dan para tokoh lainnya mendirikan Negeri Molor, adalah menjadikan penduduk yang hidup mendiami wilayah Negeri Molor, maju dan sejahtera sehingga tak akan dijadikan “Sapi Perah” oleh bangsa lain, dan menjadi tuan rumah sejati di atas tanah kelahiran mereka.

Meski belum sepenuhnya memiliki kekuatan sebagai pemimpin di Negeri Molor karena belum dinobatkan secara resmi sebagai pemimpin yang syah, Bolot sebenarnya telah menjadi pemegang sementara kekuasaan di Negeri Molor, yang dengan kekuasaan sementara itu ia bisa mewujudkan cita-cita luhur didirikannya Negeri Molor.

Baca Juga :  BPBN DPW II Sampang Awasi Roda Pemerintahan Kelurahan Banyuanyar

Namun bagaikan menanam padi tumbuh ilalang, Bolot yang kini memegang kekuasaan sementara di Negeri Molor, justru menjadi pemimpin yang “Tuli”. Ia seolah tak pernah mendengar setiap persoalan, yang disuarakan oleh rakyat Negeri Molor.

Kondisi di Negeri Molor saat ini, sebenarnya tidak sedang baik-baik saja. Dimana, saat ini Negeri Molor sedang dirundung kegalauan. Betapa tidak, begitu banyak persoalan yang terjadi di Negeri Molor, disebabkan oleh kultur pemerintahan sebelumnya yang amburadul.

Mirisnya, Bolot yang seharusnya menjadi harapan baru bagi rakyat Negeri Molor untuk melaksanakan pemerintahan yang teratur sesuai ketentuan demi menggapai cita-cita luhur didirikannya negeri itu, malah bersikap tuli dan buta. Bolot yang kini seperti mengidap penyakit sombong akibat terinveksi virus kekuasaan, malah lebih suka membuat wacana dan pencitraan.

Hal ini pun kemudian membuat geram sebagian kalangan di Negeri Molor, sebab mereka yang mengetahui Bolot adalah salah satu tokoh pendiri negeri itu, seharusnya memahami apa cita-cita luhur didirikannya Negeri Molor, dan menggunakan kesempatannya berkuasa untuk mewujudkan cita-cita itu. Bukan malah seperti ingin meneruskan kultur pemerintahan yang amburadul, kemudian setelahnya tebar pesona di hadapan rakyat.

Baca Juga :  Dendam Carok di Madura

Satu persatu dari kalangan yang mulai menyadari tergerusnya moral kepemimpinan Bolot akibat mabuk kekuasan itu, perlahan mulai melakukan perlawanan dengan mengkritik kepemimpinannya serta lebih lantang menyuarakan segala persoalan yang mesti diselesaikan di Negeri Molor.

Tujuannya, agar Negeri Molor bisa bangkit dan berupaya untuk berkembang cepat, sehingga terlepas dari julukan “Negeri yang Tidur”. Akan tetapi lagi-lagi apa yang disuarakan oleh sejumlah kalangan itu, hanya seolah menjadi angin yang bertiup sepoy-sepoy di telinga Bolot.

Moral kepemimpinan Bolot yang “tuli” ini, akhirnya menjadi moral juga bagi para abdinya yang mengurus pemerintahan di Negeri Molor. Akibatnya, segala persoalan yang menghambat berkembangnya negeri itu tak kunjung terselesaikan. Bencana terjadi di mana-mana tak juga mendapatkan solusi penangananannya, aturan tak lagi dijunjung tinggi, sehingga korupsi berjamaah berkonsep kemufakatan terus membudaya.

Bolot yang dulunya dianggap sebagai tokoh teladan yang dan pahlawan pendiri Negeri Molor, kini tak lagi dapat dipercaya oleh banyak kalangan di Negeri Molor. Sebab, setelah mendapatkan kekuasaan, ia bukan menjadi sosok pahlawan mewujudkan cita-cita luhur didirikannya Negeri Molor, malah berubah menjadi sosok pemimpin yang memperpanjang tidurnya Negeri Molor, dan penderitaan rakyat negeri itu.

Bersambung…

Penulis : Mohamad Yusrianto Panu

Berita Terkait

Mahasiswa Pencinta Alam, Generasi Langka Yang Terpinggirkan
Menanti Kepastian Hukum Tewasnya 3 Penambang PETI Ibarat
Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri
Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau
RTK PMII Komisariat Trunojoyo IAI NATA Sampang Mandek
Politik dan Cahaya Puasa
Putusan MK Bukan Lonceng Kematian
Dilematik Pertambangan Tanpa Izin di Gorontalo

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 09:27 WIB

Mahasiswa Pencinta Alam, Generasi Langka Yang Terpinggirkan

Kamis, 31 Juli 2025 - 09:17 WIB

Menanti Kepastian Hukum Tewasnya 3 Penambang PETI Ibarat

Jumat, 6 Juni 2025 - 10:21 WIB

Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri

Senin, 14 April 2025 - 13:32 WIB

Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau

Selasa, 8 April 2025 - 21:14 WIB

RTK PMII Komisariat Trunojoyo IAI NATA Sampang Mandek

Berita Terbaru

Caption: Kalapas Narkotika Pamekasan Kusnan, memberikan sertifikat pelatihan kepada warga binaan, (dok. foto istimewa).

Daerah

Napi Narkotika Pamekasan Dibekali Keterampilan

Kamis, 30 Okt 2025 - 21:37 WIB

Caption: perwakilan pemuda dan tokoh masyarakat memberikan keterangan, usai melaporkan pengrusakan fasilitas umum ke Polres Sampang, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Polres Sampang Diminta Tangkap Perusak Fasum Saat Demo Anarkis

Kamis, 30 Okt 2025 - 14:49 WIB

Caption: Satreskrim Polres Bangkalan tengah mengecek tempat penyimpanan BBM di SPBU, (dok. regamedianews).

Daerah

Satreskrim Polres Bangkalan Sidak Sejumlah SPBU

Kamis, 30 Okt 2025 - 07:46 WIB

Caption: Kapolres Sampang AKBP Hartono didampingi Kasat Reskrim dan Kasi Propam, saat diwawancara para awak media, (dok. regamedinews).

Hukum&Kriminal

Polisi Akan Proses Pelaku Pengrusakan Fasilitas Alun-Alun Sampang

Rabu, 29 Okt 2025 - 21:15 WIB