Aceh Timur || Rega Media News
Dua ekor harimau sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) ditemukan mati di hutan seputaran PT Aloer Timur Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (24/04/2022).
Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat, melalui Kaposlek Serbajadi Iptu Hendra Sukmana mengatakan, pihaknya memperoleh informasi dari petugas FKL (Forum Konservasi Lauser).
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kapolsek bersama sejumlah anggotanya dan anggota Koramil 01/Pnr Peunaron menuju ke lokasi.
Sesampainya di lokasi terdapat dua harimau, terdiri satu ekor induk betina dan satu ekor jantan, diduga anaknya mati dengan kondisi kaki kedua harimau tersebut terjerat kawat tebal.
“Dugaan sementara kedua harimau tersebut mati terkena jeratan babi, karena saat ditemukan kondisi kaki kedua harimau terjerat kawat tebal atau yang biasa disebut sling,” sebut Hendra.
Selanjutnya, ia bersama rekan dari Koramil 01/Pnr Peunaron dan petugas FKL masih mengamankan lokasi, sambil menunggu tindak lanjut dari Unit Identifikasi Satreskrim Polres Aceh Timur dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Atas kejadian tersebut, Kapolres Aceh Timur mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun, karena itu membahayakan satwa, termasuk satwa yang dilindungi.
“Dapat dikenai sanksi sesuai Pasal 40 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,” tandasnya.
Ia menjelaskan, bagi yang sengaja melakukan pelanggaran dapat dikenai sanksi pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta.
“Begitupun bagi yang melakukan pelanggaran karena kelalaiannya akan dikenai pidana kurungan paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp 50 juta,” tegas Kapolres Aceh Timur.