Gorontalo,- Gerakan Aktivis Milenial (GAM) Gorontalo, meminta Kepala Dinas Pertanian Gorontalo Utara (Gorut) dicopot dari jabatannya, sebab diduga lalai dalam melakukan pengawasan terhadap pendistribusian pupuk bersubsidi.
Hal itu, diungkapkan langsung oleh Ketua GAM Gorontalo, Amin Suleman, saat menemui awak media ini, di Blok Plan Kantor Bupati Gorut, Jumat (03/03/2023).
Pernyataan menohok aktivis yang dijuluki Panglima GAM itu, menyusul dengan adanya penangkapan pupuk bersubsidi dari Kecamatan Tolinggula, yang diduga akan diselundupkan ke Provinsi Sulawesi Tengah, oleh masyarakat dan Kepolisian Sektor Tolinggula.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terkait dengan tangkap tangan pupuk Bersubsidi di Kecamatan Tolinggula, yang diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka Gerakan Aktifis Milenial meminta kepada Bupati untuk mencopot Kepala Dinas Pertanian, karena diduga tidak melakukan pengawasan sebagaimana mestinya,” ungkap Amin, mengawali pernyataannya.
Kemudian ia menjelaskan, jika berbicara soal pupuk, maka hal ini tidak terlepas juga dari peran Dinas Pertanian. Sebab, ditingkat kecamatan juga sudah ada BPP (Badan Penyuluh Pertanian).
“Ini sangat atau sungguh disayangkan, apabila kejadian jual beli pupuk bersubsidi ini benar-benar terjadi. Mengingat, pupuk tersebut menjadi kebutuhan petani, sehingga yang mendapatkannya pun, benar-benar namanya ada di dalam E-RDKk. Bahkan, pendistribusiannya pun itu sudah ditentukan oleh Distributor, dan tidak bisa pengecer memperjual belikan pupuk bersubsidi di areal yang bukan arealnya,” jelas Amin.
Imbuh Amin, jika sampai kedapatan atau diketahui oleh Distributor, tindakan menyimpang pengecer seperti itu, maka sanksinya adalah pencabutan ijin kepada kios pengecer.
“Hal ini disampaikan oleh Distributor pada setiap kali pertemuan, antara distributor dan pengecer. Kami pun, sangat mengapresiasi Polres Gorontalo Utara dalam hal ini Unit Reskrim, karena sementara menangani persoalan dugaan jual beli pupuk subsidi ini,” pungkasnya.