Sampang,- Peristiwa perkelahian (penganiayaan) yang terjadi antara warga Desa Banyumas dengan warga Desa Pekalongan, Sampang, Madura, Jawa Timur, dilatar belakangi urusan asmara.
Hal itu dikatakan Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto, saat ungkap kronologis peristiwa yang mengakibatkan sejumlah warga luka-luka, yang terjadi Selasa (04/10/2023) malam.
“Kejadiannya sekitar pukul 19:30 wib, tadi malam, karena salah satu pemuda setempat, berpacaran dengan adik perempuan dari pemuda Banyumas,” ujar Sujianto, Rabu (04/10) siang.
Ia menjelaskan, korban pertama ini ditegur karena berpacaran dengan adik dari pemuda Banyumas, disaat itu terjadi pemukulan terhadap korban dan langsung pulang ke rumahnya.
“Sesampai dirumahnya, korban ditanya oleh kakaknya karena lebam akibat dipukul kakak si perempuan, ketika itu juga kakak korban mencarinya dan membalas,” ungkap Sujianto.
Tidak terima karena dipukul (dianiaya) kakak korban, lantas kakak si perempuan (korban kedua, red) mengadukan kepada keluarganya, dan mendatangi rumah inisial MA paman korban pertama di Desa Pekalongan.
“Jadi, kakak si perempuan datang bersama kerabatnya dengan membawa senjata tajam, dan terjadi perkelahian,” terang mantan Kanit II Tipidek Satrekrim Polres Sampang tersebut.
Melihat terjadinya perkelahian, paman korban pertama yaitu Pj Kepala Desa Gunung Maddah (inisial MA) melerai, namun juga terkena sabetan senjata tajam.
“Korban pertama dan kakaknya ini, meminta perlindungan ke rumah pamannya (PJ Kades Gunung Maddah) di Desa Pekalongan. Lalu, disitulah terjadinya perkelahian,” ungkap Sujianto.
Akibat kejadian tersebut, sejumlah pemuda dari Desa Banyumas dan Desa Pekalongan yang terlibat perkelahian bersenjata tajam, mengalami luka-luka.
“Ada 7 korban luka-luka akibat terkena sabetan senjata tajam, salah satunya PJ Kades Gunung Maddah. Saat ini mereka tengah dirawat di RSUD Sampang,” ungkapnya.
Akan tetapi, imbuh Sujianto, dari peristiwa tersebut, kedua belah pihak dari perwakilan Desa Banyumas dan Pekalongan sudah dipertemukan, Rabu (04/10) pagi, di Aula Mapolres Sampang.
“Dari hasil pertemuanya, kedua belah pihak saling berkomitmen agar tetap kondusif dan diselesaikan secara kekeluargaan, meski hingga saat ini polisi masih melakukan pengamanan di TKP,” pungkasnya.