SAMPANG,- Tewasnya seorang remaja di Kabupaten Sampang Madura akibat aksi balap liar, Minggu (22/12/24) kemarin, menjadi perhatian publik.
Seperti diungkapkan Syahrul Romadhon, koordinator isu Politik Hukum dan HAM Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur.
Menurutnya, aksi balap liar di pusat kota Bahari tepatnya di Jl.Syamsul Arifin, sudah memicu terjadinya kecelakaan lalulintas (laka lantas).
“Akibatnya, satu orang remaja asal Kecamatan Ketapang harus merenggut nyawa, pada Minggu (22/12) dini hari,” ujarnya, Selasa (24/12).
Oleh karena itu, tegas Syahrul, dirinya mendesak agar Polres Sampang untuk lebih ketat, dalam melakukan patroli di titik rawan balap liar.
“Apabila dibiarkan, akan banyak yang dirugikan dan terjadi sesuatu hal tidak kita inginkan,” ungkapnya kepada regamedianews.
Karena menurutnya, setelah terjadi kecelakaan, tidak hanya pihak keluarga korban yang dirugikan, melainkan kepolisian menjadi pusat perhatian masyarakat.
“Bahkan, dinilai lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” ucap mahasiswa Sampang ini.
Syahrul menegaskan, kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi masyarakat, terutama bagi kalangan remaja, untuk tidak melakukan balap liar.
“Disisi lain, Polres Sampang harus sering patroli malam di lokasi yang kerap dijadikan lokasi balap liar, sehingga kejadian itu tidak terulang lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono melalui Kasi Humasnya menjelaskan, saat itu Unit Gakkum Satlantas telah mendatangi TKP.
“Petugas juga mendata ke rumah sakit, bahwa korban akibat balap liar tersebut sempat dilakukan perawatan sebelum meninggal,” ujarnya, Senin (23/12) pagi.
Dedy mengungkapkan, identitas korban berinisial J, warga Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.
“Sedangkan untuk pihak lainnya, kami masih lakukan pendalaman,” ungkap mantan penyidik Satreskrim ini kepada regamedianews.
Terhadap peristiwa tersebut, pihaknya turut perihatin dan menghimbau masyarakat agar besama-sama melakukan kontrol diri akan aktifitas putranya.
“Kami menghimbau masyarakat, jika mengetahui adanya balap liar agar melaporkan kepada polisi,” imbau Dedy.
Ia juga menyampaikan, Polres Sampang tidak henti-hentinya memberikan himbauan dan melakukan patroli.
“Hal tersebut merupakan atisipasi terhadap balap liar maupun pelanggaran lainnya,” tandasnya.
Dedy menjelaskan, patroli rutin Satlantas yang dilaksanakan dari Sabtu sore hingga Minggu dini hari, dengan rute sasaran titik rawan balap liar.
“Diantaranya di Jalan Lingkar Selatan (JLS), jalan raya Syamsul Arifin dan jalan raya Panggung,” jelasnya.
Terhadap kejadian balap liar yang mengakibatkan korban jiwa tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti dengan meningkatkan giat rutin patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD).
“Kami juga tidak menginginkan hal serupa terjadi kembali,” pungkas perwira berpangkat satu balok emas dipundaknya.