Daerah  

DPRD Sampang Soroti Amburadulnya Pemasangan Pipa PDAM

Caption: pihak PDAM saat dipanggil Komisi II DPRD Sampang dan dimintai keterangan ihwal pemasangan pipa baru, (dok. regamedianews).

SAMPANG,- Pasca inspeksi mendadak (sidak) pengerjaan pemasangan pipa baru Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), beberapa waktu lalu.

Kini, Komisi II DPRD Sampang panggil pihak PDAM dan Inspektorat setempat, Selasa (31/12/24), perihal hasil sidaknya.

Dalam pemanggilannya, anggota legislatif tersebut meminta keterangan pihak terkait, karena saat sidak ditemukan beberapa temuan.

“Terdapat 6 lokasi, diantaranya ditemukan kejanggalan,” ujar Alan Kaisan ketua Komisi II DPRD Sampang.

Menurutnya, kejanggalan ini diduga karena tidak sesuai perencanaan. Sementara, pemasangan pipa dilakukan pada oktober lalu.

“Ternyata dirapat anggaran perubahan tidak ada pembahasan pemasangan pipa. Namun, tiba-tiba ada pemasangam pipa,” ungkapnya.

Alan menegaskan, karena didalam rapat sebelumnya tidak ada pembahasan, maka pihaknya meminta agar tidak dilanjutkan.

“Kami rasa tidak ada perencanaan yang matang,” tegas anggota legislatif dari fraksi partai Gerindra ini.

Menurut Alan, pihak PDAM terlalu memaksa, untuk melakukan pemasangan pipa baru.

Bahkan, tidak ada target pelanggan yang jelas. Sehingga, saat sidak banyak temuan di lapangan.

“Pipa lama dibiarkan, pipa baru dipasang,” ungkapnya kepada awak media.

Oleh karena itu, pihaknya mengkhawatirkan adanya penyalahgunaan saluran pipa.

“Disitu tidak ada pemotongan pipa lama. Temuan, juga terkait kedalaman pipa,” imbuhnya.

Apabila sesuai RAB, jelas Alan, seharusnya kedalaman pipa baru tersebut sedalam 60 cm, ternyata hanya 30 cm.

“Temuan itu di 3 titik lokasi, bahkan tidak ada pemasangan pasir, penutup jalan bekas galian juga tidak sesuai RAB,” bebernya.

Terpisah, Plt Direktur Utama PDAM Sampang Zuhri mengatakan, perihal rekomendasi Komisi II DPRD akan ditindaklanjuti ke kontraktornya.

“Temasuk juga dengan kedalaman pemasangan pipa,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media.

Kendati demikian, ia mengakui tidak dilakukan pengangkatan pipa lama tersebut.

“Memang tidak dilakukan, itu dari dulu, sudah puluhan tahun. Kalau pipa lama diangkat, jalan rusak semua,” ucapnya.