Pembangunan Infrastruktur Kecamatan Omben Belum Merata

SAMPANG,- Belum meratanya pembangunan infrastruktur di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, masih menjadi PR pemerintah setempat.

Hal tersebut dibuktikan, adanya jalan poros Kecamatan Omben jalur Kecamatan Kedungdung, hingga saat ini tak kunjung dibangun.

Bahkan diusulkan dalam Musrenbang RKPD Sampang 2026, di Pendopo Jokotole kantor Pemerintah Kecamatan setempat, Senin (03/02/25).

“Tidak hanya itu, kami menginginkan adanya pembangunan Puskesmas baru,” ujar Camat Omben Didik Adi Pribadi.

Kendati demikian, ia juga membeberkan belum meratanya pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

“Mulai dari pertigaan jalan Kecamatan Omben menuju ke Kecamatan Karang Penang,” jelas Didik.

“Harapannya, jika PJU sudah terpasang dapat mempermudah aktivitas masyarakat disaat malam hari,” ungkapnya

Disisi lain, imbuh Didik, ia mengusulkan adanya pembangunan taman di lokasi kantor kecamatan lama yang terbengkalai.

“Tentunya, apabila ditempat tersebut dibangun taman, akan menjadi ikon serta daya tarik masyarakat bahkan perekonomian,” tandasnya.

Termasuk pengadaan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), hal itu mengingat peristiwa kebakaran di Desa Temoran beberapa waktu lalu.

“Musibah tersebut, menjadi perhatian bahwasanya mobil Damkar sangat diperlukan di Kecamatan Omben,” ungkap Didik.

Sementara dilain sisi, tidak adanya tempat pembuangan sampah permanen, masih menjadi polemik di kalangan masyarakat.

“Termasuk kurangnya armada pembuangan sampah. Namun, kami menyadari dana APBD masih sangat terbatas,” ujarnya.

Namun meski demikian, usulan program prioritas ini menjadi catatan kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang.

“Oleh sebab itu, sangat berharap usulan kami menjadi usulan program kedepan yang diprioritaskan,” pungkas Didik.

Sekedar diketahui, dalam Musrenbang RKPD tahun 2026 tersebut, dihadiri Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, kepala OPD serta Forkopimcam Omben.

Dikemas tema ‘Peningkatan produktivitas SDM serta pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan untuk percepatan pembangunan ekonomi inklusif berkelanjutan’.