PAMEKASAN,- Suasana haru dan kebahagian menyelimuti salah satu Narapidana (Napi) / warga binaan Lapas Narkotika Pamekasan, Jawa Timur.
Suasan bahagia itu terlihat, setelah seorang napi (Abdul Azis) menikahi kekasihnya (Fatmawati) dan disaksikan pihak keluarga serta perwakilan Kantor Urusan Agama (KUA).
Pernikahan yang berlangsung di Masjid Baiturrahman Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, juga disaksikan pejabat struktural Lapas setempat, Selasa (25/02/25).
Pernikahan tersebut, merupakan bagian dari pemenuhan Hak Asasi warga binaan untuk tetap menjalin ikatan keluarga, meskipun tengah menjalani masa pidana.
“Pernikahan ini, setelah melewati seluruh prosedur administrasi yang telah ditetapkan,” ujar Kalapas Narkotika Pamekasan Fathorrosi.
Menurutnya, pernikahan ini merupakan bentuk pembinaan sosial bagi warga binaan.
“Kami berkomitmen untuk memenuhi hak-hak warga binaan untuk tetap menjalankan kehidupan sosialnya, termasuk dalam hal pernikahan,” ungkapnya.
Fathorrosi berharap, momen ini dapat menjadi motivasi bagi yang bersangkutan untuk menjalani masa pembinaan dengan lebih baik.
“Meskipun berada didalam Lapas, warga binaan tetap memiliki kesempatan, untuk menjalani kehidupan sosialnya secara sah dan bermartabat,” ujarnya.
Acara ini mendapat sambutan positif dari keluarga kedua mempelai. Orang tua/wali nikah dari mempelai perempuan.
Abdul Ghofur mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh pihak Lapas.
“Kami memahami, pernikahan adalah ikatan suci dan kami mendukung keputusan putri kami, untuk menikah dengan niat yang baik,” ucapnya.
Meskipun prosesi ini berlangsung di dalam Lapas, ia berharap ini menjadi awal yang baru bagi mereka berdua.
Ia juga berterima kasih kepada pihak Lapas Narkotika Pamekasan yang telah memfasilitasi acara ini dengan baik.
“Semoga pernikahan ini membawa kebahagiaan dan menjadi motivasi bagi mereka, untuk menjalani kehidupan lebih baik kedepannya.” ucap Ghofur.
Usai akad nikah, acara ditutup dengan doa bersama di Masjid Baiturrahman Lapas Narkotika Pamekasan.
Sebagai bentuk dukungan, pihak lapas juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk mengadakan perayaan sederhana.
Pernikahan tersebut, diharapkan dapat menjadi titik balik bagi warga binaan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.
Program ini juga merupakan bagian dari pendekatan humanis, dalam sistem Pemasyarakatan di Indonesia.