Cerita Dibalik Gempa Situbondo, Mulai Dari Dikira Maling Hingga Dikira Ada Hantu

Titik lokasi gempa, tepatnya di Kota Situbondo, Jawa Timur.

Sampang, (regamedianews.com) – Gempa yang terjadi di Situbondo Jawa Timur, pada Kamis (11/10/2018) pagi dini hari, berkekuatan 6,4 SR tidak hanya menyisakan duka bagi para korban, hingga kehilangan keluarganya dan juga kerugian materi yang bangunannya roboh terkena getaran.

Getaran gempa terasa sekali terutama di pulau Madura, sehingga akibat peristiwa getaran yang hanya terjadi sekitar 10 detik itu, membuat masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.

Baca juga Gubernur Jatim Terbang Menuju Sumenep Guna Memantau Langsung Pasca Terjadinya Gempa

Namun, tidak semua terdampak gempa merasakan ketakutan, ada sebagian warga yang justru tak sadar bahwa peristiwa dini hari tersebut merupakan gempa.

Seperti yang di rasakan Alimuddin, salah satu warga dikabupaten Sampang, getaran yang membuat pintu kamarnya tersebut bergoyang dianggapnya hantu yang sedang memainkan pintu kamarnya tersebut. Sehingga dirinya melempari pintunya dengan sapu.

“Saya tidak tau awalnya itu gempa, saya kira hantu yang sedang memainkan pintu, makanya saya lempari pintu itu dengan sapu,” ujarnya sambil tersenyum kecil.

Tak hanya melempar pintu dengan sapu, tapi sambil diselingi membaca ayat kursi dirinyapun bergumam sambil seakan mengusir hantu. “Awas jangan mengganggu,” ujarnya menirukan.

Selang beberapa waktu, dirinya baru menyadari bahwa gerakan dan bunyi yang baru saja disangkanya hantu, ternyata adalah getaran gempa yang baru saja terjadi.

“Saya baru sadar itu gempa setelah tetangga bangun semua keluar rumah,” imbuhnya.

Lain halnya Dani (38 th), gempa yang terjadi tersebut, sebelumnya dikira ada maling yang sedang berusaha mencongkel pintu dan jendela rumahnya karena begitu kuatnya getaran dirasakan.

Baca juga Madura di Guncang Gempa, Warga Berhamburan

“Saya kira tadi malam itu maling yang berusaha membuka jendela atau pintu rumah, sehingga saya siap-siap dengan segala kemungkinan,” tuturnya.

Namun sama halnya dengan Alimuddin, dirinya juga baru menyadari bahwa itu gempa, setelah para tetangga disekitar tempat tinggalnya keluar rumah karena dikagetkan dampak getaran gempa tersebut.

“Ya saya baru sadar bahwa itu gempa, bukan maling setelah tetangga juga keluar rumah,” tutupnya. (mud/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *