Gorontalo, (regamedianews.com) – Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP mengatakan Indonesia sukses menekan impor jagung sebesar 3,5 juta ton pertahun sejak era Pemerintahan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla. Kesuksesan ini tak lepas dari produksi jagung dalam negeri yang terus meningkat berkat intervensi berbagai bantuan pemerintah.
Hal ini disampaikan Mentan saat panen jagung di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu kemarin. Menteri Pertanian panen jagung di lahan seluas 215 hektar di dampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono serta Pejabat Forkopimda lainnya.
Baca juga Menteri Pertanian Lepas 8.160 Ton Tepung Kelapa Dari Gorontalo
Pujian atas kinerja Gubernur Gorontalo di ungkapkan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. Mentan menganggap Rusli Habibie sebagai Gubernur yang cerdas, ulet dan punya komunikasi yang sangat bagus.
“Kalau ada 10 saja Gubernur seperti Gorontalo, kita bisa guncang ini dunia, tidak mudah satu komoditas ini kita balik dari impor menjadi ekspor, dan ini kerja kita termasuk Gorontalo. Dari jumlah total ekspor jagung sebesar 380 ribu ton, Gorontalo mampu menyumbang sebesar 113 ribu ton” urai Amran.
Mentan juga berjanji kepada Gubernur Gorontalo Untuk memberikan bantuan ayam 50 ekor per rumah tangga miskin secara bertahap. “Kalau diberi 50 ekor untuk satu rumah tangga miskin, pendapatannya naik menjadi 3 juta dan lepas dari kemiskinan dalam waktu enam bulan, pakan gratis, kandang gratis,” janji Mentan.
Baca juga Dinas Pertanian Sampang Ucapkan Selamat Atas Dilantiknya Pasangan Jihad
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengakui jika pemerintah pusat melalui Kementan banyak membantu Gorontalo dalam hal produksi jagung. Sebelum pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, alokasi bibit jagung dan pupuk hanya mencapai 30 ribu hektar. Tahun 2018 meningkat drastis menjadi 143 ribu hektar.
“Begitu pak Jokowi jadi presiden, petani diperhatikan. Mulai dari bibit dan pupuk yang tepat waktu hingga harga jagung yang dijaga tetap stabil sehingga petani bergairah lagi menanam jagung. Dulu harga jagung hanya Rp. 800 sekarang paling rendah Rp. 3.150. Kalau harganya anjlok, bulog yang maju,” tutup Rusli. (onal)