Pamekasan, 06/01 (regamedianews.com) – Catatan awal tahun 2017 ini merupakan babak baru bagi kota yang terkenal dengan sebutan gerbang salam, bila baru baru ini beberapa media melansir bahwa Kemiskinan di Kabupaten Pamekasan mulai dari tahun 2012 hingga 2014, angka kemiskinan yang terdata mencapai 160.300 jiwa atau sekitar 19,54 persen dari penduduk di wilayah Kabupaten Pamekasan, “sungguh fantastik bukan”.
Kemudian tahun 2013 lalu, angka kemiskinan mengalami penurunan sekitar 1 persen dari tahun sebelumnya. Yakni, mencapai 153.100 jiwa atau sekitar 18,45 persen dari keseluruhan penduduk di Pamekasan. Terakhir tahun 2014 lalu, juga mengalami penurunan 1 persen dari tahun 2013. Itu dengan angka kemiskinan mencapai 148.760 jiwa atau sekitar 17,74 persen dari keseluruhan penduduk di wilayah Kabupaten Pamekasan.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Pamekasan Zainal Arifin mengatakan, optimis angka kemiskinan di pamekasan akan menurun namun keoptimisiannya hanya berdasarkan pada komitmen Bupati Pamekasan Achmad Syafii yang menyatakan, akan memberikan bentuk perhatian khusus pada penduduk miskin. Sebab persoalan kemiskinan merupakan masalah yang mendasar. Bahkan, menjadi tanggung jawab bangsa maupun pemerintah daerah.
Pernyataan Bupati tidak berbanding lurus dengan nasib yang dialami oleh Busadin (57 th) warga Kelurahan Gladak Anyar RT 4 RW 1 Kecamatan Kota Pamekasan, Dia tinggal ditepian sungai Belakang Masjid As Syuhada’ Pamekasan dengan gubuk terbuat dari bambu dan sisa – sisa plastik terpal dengan Ukuran 3 kali 5 meter, Busadin di usia tuanya sudah memasuki 57 tahun ini tanpa sanak famili dan harus hidup dengan sekedar upah dari jasa yang ditawarkan para tetanggannya
Muzanni ketua RT 04 RW 1 Gladak Anyar ini juga membenarkan kalau Busadin adalah warganya yang sudah tiga puluh tahun lebih tinggal dilingkungannya. hal serupa juga dikatakan oleh Muzanni kalau Busadin memang belum tersentuh oleh Pemerintah daerah Kabupaten Pamekasan. (Suherman)