Menyikapi Anjing Masuk Masjid, Edi Junaidi ds: Kedepankan Toleransi, Sebaiknya Masyarakat Menahan Diri

Direktur Eksekutif Indonesian Civil Society Institute (ICS Institute), Edi Junaidi ds.

Jakarta, (regamedianews.com) – Direktur Eksekutif Indonesian Civil Society Institute (ICS Institute), Edi Junaidi ds menghimbau, kepada semua pihak agar menahan diri, dalam menyikapi kejadian seorang wanita yang membawa anjing masuk ke dalam masjid di kawasan Sentul Bogor pada Minggu 30 Juni 2019, Minggu lalu.

Menurutnya, kejadian itu memang sangat tidak wajar dilakukan, mengingat sudah jelas dalam Al-Qur’an bahwa hewan tersebut sifatnya najis dan tentu tidak boleh masuk masjid.

Namun, Edi menegaskan, pentingnya masyarakat menahan diri dalam kasus tersebut. Dengan tidak saling membuly satu sama lain, apalagi wanita yang membawa anjing tersebut adalah seorang yang beragama Katolik.

“Dalam kasus itu, juga disinggung bahwa jiwa toleransi kita sebagai umat muslim memang sedang diuji. Namun, menurut saya belajar pada kejadian tersebut tidak baik membully si wanita, lebih baik pasrahkan pada pihak yang berwajib saja, agar diselesaikan dengan baik,” tutur Edi kepada Wartawan di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Kemudian, Edi memohon kepada aparat yang sedang menangani kasus tersebut bisa dengan bijak memutuskan, agar tidak memantik berbagai kemarahan antar umat beragama. Karena masalah tersebut sudah masuk pada tanah toleransi agama.

“Bagaimanapun juga tugas kita hanya berdoa semoga kerukunan antar agama kita tetap kokoh, dan kita sama-sama saling menahan diri tidak saling membully lagi. Karena kalau itu terus terjadi maka secara otomatis kita lah Provokator yang sebenarnya, seharusnya diserahkan kepada pihak yang berwajib saja, itu lebih baik,” pungkas Edi Junaidi ds, Direktur Eksekutif Indonesian Civil Society Institute (ICS Institute). (rud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

..