Sampang, (regamedianews.com) – Kelompok Kuliah Kerja Nyata(KKN) 33 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengadakan penyuluhan untuk pembuatan produk unggulan desa. Kegiatan tersebut bertempat di Balai Desa Jrengik, Kec. Jrengik, Kab. Sampang, Sabtu (13/07/2019).
Hadir ibu-ibu PKK (Pembina Kesejahteraa Keluarga) yang mayoritas para anggota PKK berprofesi sebagai petani. Pelatihan juga memberikan pemanfaatan limbah, yaitu pengolahan ampas tahu agar bisa meningkatkan taraf perekonomian warga setempat.
“Di Desa Jrengik terdapat dua pabrik tahu, sejauh ini ampas dari produksi tahu hanya digunakan untuk makanan ternak, seperti halnya ternak sapi. Oleh karena itu, KKN UTM berinisiatif mengolah ampas tahu menjadi olahan yang bernilai ekonomis, dengan harapan olahan tersebut menjadi potensi yang dapat diunggulkan”, kata Kordinator Desa Jrengik, Moh. Harist.
Sebenarnya, tambah Sarofah Ketua PKK Desa Jrengik, pada KKN sebelumnya sudah beberapa kali mengadakan penyuluhan produk unggulan, namun ibu-ibu PKK belum bisa meneruskan, karena adanya beberapa kendala.
“Kendala utamanya adalah karena kurangnya alat dan proses pembuatan olahan yang rumit. Dengan alasan itu KKN UTM membuat suatu olahan yang tidak mempersulit ibu-ibu, baik dari segi alat dan proses pembuatannya”, ungkapnya.
Menurut Sarofah, produk yang diolah dari ampas tahu tersebut berupa makanan ringan, seperti kerupuk dan stick yang tentunya mayoritas ibu-ibu bisa membuatnya. Dan alatnya juga alat-alat yang biasa digunakan untuk memasak di dapur. Kerupuk ampas tahu tersebut terdiri dari beberapa varian rasa yaitu original, balado dan barbeque.
“Adapun mengenai bahan-bahannya mudah didapat di pasar, sehingga memudahkan para Ibu PKK untuk membuatnya dirumah. Komposisi pasta stick, ampas tahu, tepung terigu, tepung kanji, margarin, telur, garam, bawang putih, air dan penyedap rasa”, terangnya.
Dalam kegiatan penyuluhan tersebut, ibu-ibu PKK begitu antusias ketika dipraktekkan cara pembuatan kerupuk dan stick dari ampas tahu. “Kami cukup terbantu dengan adanya kegiatan tersebut, dengan harapan kedepannya akan ada keberlanjutan usaha pengolahan ampas tahu, yang diproduksi oleh ibu-ibu PKK supaya ikut membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Jrengik”, pungkas Sarofah. (sbd/adi/har)