Banjarnegara, (regamedianews.com) – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat mulai mengabaikan anjuran physical distancing. Pusat perbelanjaan, baik pasar tradisional maupun toko swalayan penuh sesak oleh pembeli. Hal ini berpotensi menggagalkan upaya menekan laju penularan virus corona yang gencar dilakukan pemerintah.
Untuk mengingatkan kembali perlunya menghindari kerumunan, gugur tugas percepatan penanganan COVID-19 Banjarnegara membuat terobosan dalam sosialisasi. Tim gugus tugas keliling ke jalanan untuk mengingatkan pentingnya menghindari kerumunan dengan membawa peti mati jenazah COVID-19, Kamis (21/5).
Tak pelak mobil yang membawa peti mati berwarna putih dengan tulisan “Peti Jenazah Corona” itu menjadi pusat perhatian warga yang berbelanja pusat perbelanjaan mau pun di sepanjang jalan.
Warga yang melihat iringan peti jenazah ini mengaku merinding. Dan tak bisa menyembunyikan ekspresi keterkejutannya saat melihat iringan mobil yang mengangkut peti jenazah itu.
Sementara untuk menghindari kerumunan, Pemkab Banjarnegara mengimbau salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah masing-masing. Sedangkan takbir keliling dan silaturahmi dari rumah ke rumah, pemerintah mengimbau untuk tidak dilaksanakan.
“Takbir keliling ditiadakan dan halalbihalal dilaksanakan melalui media sosial atau video conference,” demikian bunyi salah satu surat edaran Bupati Banjarnegara.
Ide ini berbeda dengan apa yang telah dilakukan. Sebelumnya, Satgas COVID-19 turun ke titik rawan menyampaikan imbauan hidup sehat dan membuka posko. Mereka juga membagikan masker dan menyemprot disinfektan.
“Namun, upaya itu tak membuat masyarakat menaati protokol kesehatan. Warga bahkan cenderung tak segan memadati pasar dan pertokoan,” pungkasnya. (agil)