Sampang || Rega Media News
Polemik kekisruhan pada acara audiensi yang dilakukan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) di pendopo Kecamatan Robatal beberapa waktu lalu terus bergulir.
Acara yang dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Robatal dan Kepala Desa se Kecamatan Robatal itu menuai pro dan kontra dibeberapa kalangan.
Termasuk setelah video saat kekisruhan terjadi beredar luas di media sosial (medsos), maka semakin mengundang berbagai argumentasi terkait peristiwa tersebut.
Bahkan, terbaru beredar sorotan terhadap dugaan pihak keamanan menurut informasi yang beredar diduga tidak profesional.
Menyikapi hal tersebut, Kapolsek Robatal Iptu Sunarno angkat bicara, dirinya membantah telah mendorong dan ikut melakukan pengusiran terhadap aktivis sebagaimana isu yang beredar.
Sunarno mengatakan, dirinya saat itu hanya ingin melerai antara kedua kubu agar tidak terjadi hal yang diinginkan yang berujung pada hal yang lebih parah.
“Saya tidak ada niat untuk mendorong, hanya melerai agar tidak terjadi keributan dengan para Kepala Desa,” tuturnya, Minggu (21/6/20).
Sunarno menambahkan bahwa sebagai pihak keamanan tentunya dirinya tidak ingin kekisruhan berlanjut bahkan hingga terjadi keributan yang berlarut-larut.
“Kita hanya membantu menghalau atau melerai agar tidak terjadi bentrokan waktu itu dengan para kepala desa,” imbuhnya.
Untuk sekedar diketahui, Kamis (18/6/20) beberapa Ormas dan LSM melakukan audensi di Kecamatan Robatal, namun audiensi tersebut gagal setelah situasi memanas dan berakhir ricuh. (adi/har)