Bangkalan || Rega Media News
Fakultas Keislaman (Fkis) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Yudisium ke XIII, berlangsung di aula Graha Utama Gedung Rektorat lantai 10, Selasa (02/03/21).
Yudisium yang diikuti 34 mahasiswa itu, digelar secara luring dengan penerapan protokol kesehatan (Pokes) secara ketat. Jajaran Dekan dan peserta yudisium diwajibkkan menerapak prokes memakai, masker, faceshil, hand sanitizers dan sosial distancing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kegiatan tersebut, satu peserta yudisium didapuk sebagai penerima empat penghargaan. Yaitu Suryadi, S.E.I, meliputi penghargaan, Lulusan IPK tertinggi Fakultas Keislaman, 3.90.
Lulusan IPK tertinggi Prodi ekonomi Syariah, Lulusan terbaik Fakultas Keislaman dan Apresiasi Aktivis Mahasiswa FKis (Wakil Gubernur FKis). Satu mahasiswi Lulusan IPK tertinggi Prodi Hukum Bisnis Syariah, Niartadila Anggraeni, S.H.I.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keislaman Syofiyun Nadidloh, S. Ag., M. H.I, menyampaikan, turut berbangga dan bahagia atas terselenggaranya Yudisium FKis ke 13 tersebut. Mengingat situasi masih ditengah pandemi covid-19.
“Mudah-mudahan peserta yudisium yang mendapat gelar hari ini mendapat kemudahan dan kelancaran, kesuksesan di dalam menjalani kehidupan, khususnya di dalam dunia kerja,” ucapnya.
Meski ditengah pandemi, Ibu Sofi sapaan akrabnya, berharap mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya bisa mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari pada masa kuliah di Fakultas Keislaman.
“Semoga para yudisiawan mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta bisa diimplementasikan, karena kesuksesan mahasiswa dilihat saat dia menjadi alumni,” harapnya.
Sementara itu, perwakilan sambutan perwakilan yudisiawan, Suryadi, S.E.I, menyampaikan ungkapan terima kasih atas upaya Pimpinan Akademik Fakultas Keislaman memfasilitasi kegiatan yang diharapkan mahasiswa.
“Kami mengucapkan terimakasih atas segala fasilitas mengingat saat ini masih ditengah pandemi covid-19,” ungkapnya.
Menurutnya, kampus dan gelar yang pihaknya sandang tidak menjamin kesuksesan di masa depan. Melainkan kampus hanya oase jalan kepada mahasiswa untuk melangkah dan menatap masa depan.
“Selebihnya adalah tekad dan kemauanlah yang akan membawakan kita kepada apa yang dicita-citakan. Boleh menjadi pemuda yg idealis, bahkan sangat dianjurkan, namun juga harus realistis terhadap situasi dan kondisi,” tutupnya.