Sampang,- Warga desa di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang terdampak kekeringan saat musim kemarau pada tahun 2023, terpaksa harus bersabar dan harap-harap cemas.
Pasalnya, meski Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, telah mengajukan bantuan droping air bersih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov), namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
Bahkan, hal tersebut tidak ditampik dinas terkait, bahwasanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, mengajukan bantuan ke BPBD Provinsi Jawa Timur, terkait droping air tersebut.
Hasil keterangan yang dihimpun regamedianews.com, menurut pendataan BPBD, musim kemarau tahun ini, sebanyak 62 desa dari 10 kecamatan di Kabupaten Sampang masuk kategori kering kritis.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Moh Imam mengungkapkan, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu kabar dari Pemprov Jatim, terkait permohonan bantuan droping air yang telah diajukannya.
“Oleh karena itu, kami belum bisa memastikan, kapan droping air bersih tersebut dilakukan,” ungkap Imam, dikutip dari salah satu media, Sabtu (29/7/2023) siang.
Kendati demikian, kata Imam, pihaknya tidak tinggal diam, melainkan akan berkoordinasi dengan pimpinan, agar droping air bersih ke desa selama musim kemarau tahun ini bisa direalisasikan.
“Mudah-mudahan bisa menggunakan anggaran kabupaten. Tapi, apakah bisa nanti kita menggunakan anggaran kabupaten apa tidak ?. Namun, akan kami bicarakan dulu dengan pimpinan,” tandasnya.
Untuk diketahui, 10 kecamatan di Kabupaten Sampang yang masuk kategori kekeringan diantaranya Sampang, Torjun, Pangarengan, Sreseh, Robatal, Banyuates, Sokobanah, Karang Penang, Kedungdung dan Tambelangan.