Bandung,(regamedianews.com) – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) tak henti-hentinya melakukan penggemblengan potensi bagi para kadernya dalam mengembangkan usaha ekonomi kreatif. Tujuannya, demi membidik kader Ansor berdaya dan mandiri.
Kali ini PP GP Ansor bekerja sama dengan Kemnaker RI membesut para kadernya memiliki keterampilan di bidang produksi kopi (coffee maker) dengan menggelar pelatihan barista (ahli meracik kopi), di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Lembang, Bandung, selama lima hari, yakni dari tanggal 15 sampai tanggal 20 Oktober, sedangkan untuk gelombang berikutnya dijadwalkan tanggal 22 sampai 26 Oktober 2017 mendatang.
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kegiatan tersebut sebagai salah satu pengejawantahan visi organisasi dalam rangka kemandirian ekonomi.
Tentang barista ini terinspirasi adanya gejala peningkatan pasar minuman kopi yang semakin besar dewasa ini di Indonesia. Di sisi lain, kata dia, kedai kopi menjadi salah satu pilihan usaha yang cocok dengan anak muda generasi milenial.
“Saya menangkap perkembangan perilaku konsumsi kopi saat ini tidak semata sebagai aktivitas rumahan. Tetapi bergerak menjadi sebentuk gaya hidup. Kita bisa melihat begitu semarak coffee shop yang menjual jasa tempat meminum kopi. Menariknya, ini tidak semata di kota-kota besar tetapi berkembang luas ke daerah-daerah juga. Kader kader Ansor perlu membaca peluang ini,” ujar Yaqut, Senin (16/10/2017).
Gus Yaqut, sapaan akrabnya menambahkan, peningkatan pasar usaha minuman kopi memberikan imbas positif. Selain dapat memperbesar peluang lapangan kerja, menurut dia juga dapat mengembangkan produktivitas kopi hasil petani lokal.
“Saya kira, kopi masih merupakan salah satu produk pertanian unggulan lokal. Di sini kita dapat sekaligus berperan membantu petani kopi lokal memperluas akses pasar,” ungkapnya.
Sementara itu, Person In Charge (PIC) atau penanggung jawab acara pelatihan R. Ach. Ghufron Siradj menilai pelatihan Barista memiliki makna penting bagi penyelamatan generasi bangsa. Ia menyatakan pelatihan yang digelarnya juga dimaksudkan untuk menyelamatkan generasi bangsa dari berbagai ancaman pengaruh pergaulan menyimpang.
Pria yang saat ini menjabat Sekretaris Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) PP GP Ansor tersebut menyatakan pihaknya prihatin dengan merebaknya peredaran narkoba. Ia berharap pelatihan Barista tersebut dapat mengalihkan anak muda dari tindakan penyalahgunaan narkoba dengan peningkatan kreativitas yang bersifat produktif.
“Di sinilah nilai strategis pelatihan-pelatihan yang digalakkan Ansor, termasuk pelatihan Barista ini. Kita ingin membantu pemerintah memerangi kejahatan narkoba yang ingin merusak mental generasi bangsa sekaligus mewujudkan visi besar revolusi mental dengan dorongan mencetak anak-anak muda produktif yang siap menyongsong masa depan,” paparnya. (RGS)