Sampang, (regamedianews.com) – Meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Pemkab Sampang melalui Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA)
setempat me-launching pencanangan kampung Keluarga Berencana (KB) di Dusun Gurbak, Desa Pangongsean, Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang Selasa, (14/11/2017).
Pantauan regamedianews.com, kegiatan tersebut di hadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Forkopimda, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat se-Kab. Sampang, Kapala Desa setempat, tokoh ulama’ dan tokoh masyarakat.
Sebelum launching kampung KB di mulai, ditampilkan beberapa nyanyian serta tarian mars kampung KB yang ditampilkan oleh bidan dan perawat Puskesmas Torjun, diselingi penampilan pencak silat ditampilkan oleh salah satu perguruan pencak silat Al-Fata.
Dalam sambutan singkatnya, Bupati Sampang Fadhilah Budiono, bahwa tahun depan pemerintah akan mengucurkan dana dari dana desa untuk kampung keluarga berencana.
“Kami berharap kampung KB yang telah dilaunching ini bisa menjadi contoh dari desa yang lain,” tuturnya.
Disesi lain Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Yenrizal Makmur mengatakan, launching kampung KB adalah suatu momentum untuk membangun kualitas manusia yang ada di desa dengan sasaran kampung KB. Ciri-ciri desa yang menjadi target Kampung KB ialah daerah yang selama ini tertinggal, salah satunya yakni Kabupaten Sampang.
“Dalam acara launching Kampung KB kali ini, kami sudah melihat kader-kader yang nantinya akan kami berdayakan dan dibentuk sebagai kader posyandu, KB, balita, keluarga lansia dan bina remaja. Jika nantinya kader sudah terbentuk nantinya desa itu akan terlahir sumber daya manusia yang berkualitas dengan cara memperhatikan gizi,” ujarnya
Menurutnya, mengenai persiapan berkeluarga itu perlu, akan tetapi apabila hamil dan melahirkan gizi harus disiapkan oleh pihak keluarga itu sendiri, jangan sampai bayi yang dilahirkan dibiarkan tumbuh tanpa gizi, karena kecerdasan manusia itu tumbuh sewaktu balita.
“Jika sudah dewasa nantinya, pihak kami hanya mengisi tambahan gizi, akan tetapi kecerdasan sel otak dibangun masa balita, makanya jangan sampai banyak balita, setidaknya cukup dua balita. Dalam hal ini diharapkan sektor lain juga ikut serta membantu kegiatan masyarakat Kampung KB,” ungkapnya.
Yenrizal menambahkan, dari jumlah yang dicanangkan se- Jawa timur sebanyak 666 Kampung KB dan sudah terbentuk 435 ditambah 15 di launchingkan hari ini. Sementara target yang belum diselesaikan sekitar 200 Kampung KB, pihaknya menargetkan pembentukan tersebut selesai pada bulan Desember mendatang.
“Setiap kabupaten di Jawa Timur kami pastikan sudah ada dan terbentuk Kampung KB, dalam pembentukannya kami sudah hampir mencapai target, dari jumlah yang dicanangkan akan selesai pada akhir tahun ini,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Kab. Sampang, Syamsul Hidayat mengatakan, pihaknya diberi target oleh Pemerintah Provinsi Jawa timur, satu kecamatan harus terbentuk satu kampung KB dan realisasinya untuk Kabupaten Sampang sudah terbentuk kampung KB, salah satunya yakni di Kecamatan Sreseh.
“Julmlah keseluruhan ada 15 Kampung KB dari 14 target yang ditentukan, ini sudah melampui target dan nantinya di tahun 2018 setiap kecamatan akan ditambahkan satu kampung lagi,” ujarnya.
Syamsul menambahkan, Induktor penilaian kampung KB ialah
suatu wilayah tertentu yang terindikasi desa terisolir, terpencil dari segi hal keterbatasannya kesehatan dari pencapaian target akseptor.
“Kami berharap kampung KB dengan adanya lauching KB yang sudah terbentuk ini memberikan dampak positif serta masyarakat maju dari segala hal, baik dari kesehatan, pendidikan dan ekonominya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pangongsean Moh. Munadi mengatakan, dirinya sangat berterimakasih kepada Pemerintah yang telah memberikan desanya sebagai kampung KB.
“Berharap kedepan pemerintah bisa lebih dalam membangun desa, agar masyarakat sejahtera dan makmur, sehingga bisa menjadikan contoh bagi desa yang ada di Kabupaten Sampang,” harapnya. (adi/har)