Penertiban Lapak Pedagang Jalan Sikatan Pasar Srimangunan Yang Dilakukan Pemerintah Sampang Terindikasi Tebang Pilih

- Jurnalis

Selasa, 28 November 2017 - 18:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sampang, (regamedianews.com) – Pedagang yang biasa jualan di Jalan Sikatan, Pasar Srimangunan, dilakukan ditertibkan dan silakukan pembongkaran lapak dagangannya, terindikasi tebang pilih, akibatnya puluhan pedagang tersebut luruk kantor Kepala UPT Pasar Srimangunan, Kabupaten Sampang, Selasa (28/11/2017).

Menurut Munawi salah satu pedagang mengatakan, penertiban sekaligus pembongkaran tenda-tenda para pedagang di jalan sikatan diakuinya tanpa ada surat resmi. Padahal apabila ada pembongkaran harus tertera dengan surat resmi. Juga para pedagang mengaku siap dilakukan pembongkaran, namun harus dilakukan secara merata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Perjanjiannya akan dilakukan secara merata, tapi tidak dilakukan pembongkaran yang merata. Memang sebelumnya ada informasi, tapi tidak jelas kapan. Tahunya Senin, 27 November kemarin langsung dilakukan pembongkaran,” ucapnya.

Lebih lanjut Munawi mengatakan, sebelumnya para pedagang sudah berjanji akan melakukan pembongkaran sendiri, namun pihaknya menilai bahwa penertiban kali ini serasa tebang pilih.

“Kemarin memang kami berjanji kepada Satpol PP, dan kamipun minta maaf kepada Satpol PP . Cuma penertiban pedagang terlihat tebang pilih, seperti di depan rumah sakit dan di trotoar masih enak berjualan,” ujarnya.

Sementara Kepala UPT Pasar Srimangunan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Kabupaten Sampang, Misnaki Suroso mengelak dan enggan disalahkan, menurutnya pembongkaran yang dilakukan pihak Satpol PP merupakan perintah langsung dari Bupati Sampang. Sedangkan pihaknya hanya sebatas mengkoordinasikan dengan pihak Satpol PP.

Baca Juga :  Isu Amoral Anggota DPRK Aceh Selatan Tunggu Putusan Mahkamah Partai

“Seharusnya pihak Satpol PP untuk memindahkan pedagang bukan atas perintah pihak pasar. Nah pihak pasar hanya koordinasi dengan Satpol PP,” dalihnya.

Lebih lanjut Suroso mengatakan, pembongkaran tersebut diakuinya tidak ada peringatan. Bahkan sudah tidak lagi dilakukan penarikan retribusi sebesar Rp 1.500 sejak lima hari yang lalu.

“Kami sudah koordinasi ke Kepala Disperdagprin, bahwa sementara dilarang berjualan hingga tanggal 30 November mendatang karena ada penilaian adipura,” katanya.

Suroso mengaku para pedagang yang berada di jalan Sikatan enggan direlokasi ke Pasar Margalela. Pihaknya tidak melakukan relokasi ke dalam pasar Srimangunan lantaran di dalam pasar sudah tidak muat, sehingga dimungkinkan jika dipaksakan akan terjadi pertikaian antar pedagang.

“Tidak tahu alasannya kenapa. Sebenarnya Bupati sendiri menginginkan Jalan Sikatan itu bersih karena di sana ada Masjid yang terlihat kumuh dan sering macet,” tandasnya.

Sementata disisi lain Bupati Sampang Fadhilah Budiono, ia berharap kepada para PKL untuk tetap menjaga estetika dilingkungan perkotaan supaya terlihat bersih dan asri. Jika masih ada yang membandel akan dilakukan tindakan tegas.

Baca Juga :  Waspada, Bangkalan Dalam Bayang-Bayang Bencana Hidrometeorologi

“Silahkan menggelar dagangan asal menjaga kebersihan, ini menyangkut citra Kabupaten Sampang. Tapi kalau diabaikan komitmen itu, kita akan lakukan penertiban,” tegasnya.

Ditempat terpisah, menyikapi kejadian tersebut membuat Ketua Jatim Corruption Watch (JCW) H. Tohir angkat bicara, dirinya mengaku kecewa jika pembongkaran dan penertiban yang dilakukan Pemerintah terindikasi tebang pilih.

“Pembongkaran lapak itu menunjukkan bahwa pemerintah daerah (pemda) tidak memiliki sebuah perencanaan penataan pasar, karena saat ini lagi musim hujan. Selain itu, selama ini para pedagang yang berjualan di lapak liar itu atas seizin pemda, yakni ditunjukan dengan adanya pembayaran retribusi. Sementara pembongkaran paksa lapak itu dengan alasan penertiban untuk keindahan,” tandasnya.

Menurutnya, hal yang paling penting adalah Pemda harus tahu makna dari retribusi yang selama ini selalu dibayar pedagang sebesar Rp 1.500 setiap harinya, karena konsekuensinya dengan penarikan retribusi adalah kewajiban Pemda untuk menyiapkan fasilitas bagi pedagang.

“Pertanyaannya, mengapa selama ini para pedagang dibiarkan berjualan seperti itu dan dipunguti retribusi ?, Jadi saya harap Pemda setempat harus bertindak bijak dan tidak terkesan tebang pilih,” pungkasnya. (adi/har)

Berita Terkait

SDN di Sokobanah Disegel, Disdik Diminta Turun Tangan
Lapas Narkotika Pamekasan Sumbang Darah
Markazul Lughah Sabilillah: Pusat Pembelajaran Bahasa Terbaik
Bupati Pamekasan Siapkan Wadah Untuk Lahirkan Pengusaha Pesantren
PKDI Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Membangun Bangkalan
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Sumenep
Warga Sampang dan Surabaya Meninggal Usai Dihantam Fuso
Anggota Polres Sampang Dipecat Tidak Terhormat

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 19:39 WIB

SDN di Sokobanah Disegel, Disdik Diminta Turun Tangan

Kamis, 13 November 2025 - 08:18 WIB

Lapas Narkotika Pamekasan Sumbang Darah

Rabu, 12 November 2025 - 19:43 WIB

Bupati Pamekasan Siapkan Wadah Untuk Lahirkan Pengusaha Pesantren

Rabu, 12 November 2025 - 17:36 WIB

PKDI Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Membangun Bangkalan

Rabu, 12 November 2025 - 16:04 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Sumenep

Berita Terbaru

Caption: para pelaku kasus pengeroyokan viral di media sosial tampak memakai baju tahanan Polres Pamekasan, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Lagi !, Polres Pamekasan Tangkap 5 Pelaku Pengeroyokan

Kamis, 13 Nov 2025 - 23:14 WIB

Caption: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang menemui langsung saat audiensi aktivis HMI, (dok. regamedianews).

Daerah

SDN di Sokobanah Disegel, Disdik Diminta Turun Tangan

Kamis, 13 Nov 2025 - 19:39 WIB

Caption: penyidik Satreskrim Polres Sampang memeriksa dua pelaku kasus pencurian di Balai Desa Panyepen, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Hukum&Kriminal

Polres Sampang Ungkap Kasus Pembobolan Balai Desa

Kamis, 13 Nov 2025 - 18:12 WIB

Caption: pelaku pencurian helm inisial M saat ditangkap polisi, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Hukum&Kriminal

Warga Barisan Sampang Ditangkap Polisi

Kamis, 13 Nov 2025 - 14:03 WIB

Caption: pegawai Lapas Narkotika Pamekasan tengah mendonorkan darahnya, (dok. foto istimewa).

Daerah

Lapas Narkotika Pamekasan Sumbang Darah

Kamis, 13 Nov 2025 - 08:18 WIB