Jakarta, (regamedianews.com) – Perbuatan Ratna Serumpaet yang membuat drama kebohongan dengan menyebar berita hoaks kepada kelayak publik sehingga banyak tokoh nasional merespon cepat atas drama penganiayaan yang di viralkan olehnya. kini berbuntut panjang setelah Polda Metro Jaya menetapkan Ratna sebagai tersangka.
Setelah menetapkan Ratna Serumpaet sebagai tersangka, pihak kepolisian di kabarkan akan memanggil Salah satu tokoh senior dari partai amanat Nasional (PAN).
Seperti di lansir Republika, Co, Id bahwa Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengungkapkan pemanggilan Amien Rais sebagai saksi dalam kasus hoaks dengan tersangka Ratna Sarumpaet. Menurut dia, Amien dipanggil untuk klarifikasi.
Baca juga Hendak Pergi ke-Cile, Aktivis HAM Ratna Serumpaet di Tangkap Polisi
“Jadi jangan takut dulu, belum-belum sudah ketakutan. Tenang saja, itu hanya mengklarifikasi informasi yang diterima penyidik,” kata Setyo, Senin (08/10/2018).
Setyo mengatakan, keterangan politikus PAN itu diperlukan setelah penyidik memeriksa Ratna Sarumpaet. Setelah pemeriksaan pada Ratna, maka diperlukan sejumlah hal untuk diklarifikasi pada Amien Rais.
Setyo juga mengimbau agar tidak ada pengerahan massa untuk Amien Rais ketika pihak kepolisian memanggil sebagai saksi.
“Tidak usah, tidak usah ada pengerahan massa. Ikuti aja aturan hukum yang baik. Kalau pengerahan massa berarti harus ada pemberitahuan sesuai UU 9/1998,” ujar Setyo.
Ratna Sarumpaet sendiri sudah ditahan sebagai tersangka di Polda Metro Jaya. Polda menjerat Ratna dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dimana kebohongan yang dibuat Ratna menyebabkan keonaran. Ratna juga diancam Pasal 28, Pasal 45 Undang-Undang ITE terkait penyebaran hoakspenganiayaan. Atas kasus tersebut, Ratna terancam 10 tahun penjara.
Baca juga Gara-Gara Sebar Hoaks, Sandiaga Uno Akan Laporkan Ratna Serumpaet ke-Polisi
Kepolisian membongkar fakta berbeda terkait isu penganiayaan Ratna Sarumpaet yang beredar di internet. Ratna mengaku dipukuli di Bandung pada 21 September 2018. Politikus yang mendengar cerita Ratna pun turut menyampaikan kisah bohong Ratna ke publik.
Namun, penyelidikan polisi menemukan bahwa Ratna di Jakarta pada tanggal tersebut, tepatnya di RS Bina Estetika hingga tangga 24 September. Lebam di muka Ratna pun ternyata diakibatkan operasi sedot lemak yang dijalaninya.
Ratna akhirnya mengakui bahwa ia berbohong pada sejumlah politikus dan tokoh terkait penganiayaan yang dialaminya. Sejumlah tokoh itu di antaranya, Prabowo Subianto, Fadli Zon, Sandiaga Uno, Dahnil Anzar, Amien Rais dan belasan lainnya.(rud)