Sampang, (regamedianews.com) – Polres Sampang gelar apel pasukan Ops Mantap Brata Semeru 2019 dalam rangka pengamanan menghadapi Pemilu tahun 2019, Jum’at (22/03/2019), tingkatkan sinergitas TNI-Polri dengan komponen bangsa lainnya, guna mewujudkan kamdagri yang kondusif.
Apel yang digelar dihalaman Mapolres Sampang tersebut, diikuti oleh anggota Kodim 0828 Sampang, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Saka Bhayangkara, dan Linmas. Turut hadir Forkopimda Kabupaten Sampang, Ketua KPU Sampang, Bawaslu Sampang.
Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat menjadi pimpinan apel gelar pasukan Ops Mantap Brata Semeru 2019 didampingi Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman dan Dandim 0828 Sampang Letkol Czi Ary Syahrial, serta memberikan arahan kepada peserta apel.
H. Abdullah menyampaikan pemilu serentak 2019 akan menjadi tonggak sejarah, yakni dengan 5 jenis pemilihan dalam waktu yang bersamaan.
“Suksesnya pemilu sangat bergantung kepada semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung”, tuturnya.
H. Abdullah Hidayat berharap KPU, Bawaslu, DKPP harus menunujukkan kinerja yang objektif dan tranpsaran.
“Pemilu serentak merupakan kesempatan yang bahagia bagi rakyat untuk memilih pemimpin guna mewujudkan cita-cita nasional. Karena sejatinya pemilu yaitu memilih pemimpin bukan mengadu pemimpin”, tandasnya.
H. Abdullah Hidayat juga menyampaikan, penyelenggaraan pemilu masih terdapat ancaman yang dimungkinkan menghambat penyelenggaraanya pemilu itu sendiri. Oleh karena itu mengajak seluruh stakeholder untuk segera menemukan hambatan-hambatan tersebut.
“TNI-Polri yang bertanggungjawab langsung mengenai pengamanan pemilu, harus mengambil suatu tindakan tegas terhadap aturan yang berlaku”, tegasnya.
H. Abudullah hidayat juga berharap, pemilu serentak 2019 bisa berjalan tanpa ada hambatan. Berharap TNI-Polri dan kompenen masyarakat melakasanakan tugas dengan penuh dedikasi dan penuh tanggungjawab dalam melakukan pengamanan pemilu, memenuhi prosedur. Mewujudkan sinergitas TNI Polri, terhadap setiap permasalah yang muncul dapat dihadapi dan dipecahkan bersama.
“TNI Polri juga harus mampu mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi sehingga tidak mudah terprovokasi dalam penyebaran berita hoax dan isu sara”, ucapnya.
Perlu diketahui kegiatan ini dilakukan secara serentak dan masif di seluruh kabupaten atau kota yang melibatkan TNI-Polri di seluruh Indonesia. (hsn/har)