Bangkalan, (regamedianews.com) – Program Bursa Inovasi Desa (BID) Kabupaten Bangkalan kembali digelar oleh Tim Pelaksana Inovasi Desa di Aula MAN Bangkalan, Rabu (28/8/2019).
Bursa Inovasi Desa tahun 2019 terbagi dalam 4 klaster. Klaster 1 terdiri dari Kecamatam Bangkalan, Kecamatan Socah, Kecamatan Burneh dan Kecamatan Kamal.
Bursa Inovasi Desa itu bertujuan pertukaran pengetahuan antar desa dan proses pembelajaran satu sama lain bekerja, serta menghasilkan sistem perencanaan pembangunan yang efektif dan daya inovatif.
Ketua Pelaksana Bursa Inovasi Desa (BID) Abd. Manaf mengatakan, sebenarnya melalui surat edaran dari kementerian Desa itu pemanfaatan dana untuk tahun 2020 harus ada pengalokasian dalam APBDEs untuk pemberdayaan sumber daya manusia.
“Dalam hal ini fokusnya dalam pengentasan stunting karena pencegahan itu juga menjadi fokus skala nasional. Harapan kami kepada seluruh peserta sejumlah Desa dari empat kecamatan ini dengan adanya bursa inovasi desa ini, peserta bisa mengaplikasikan dan mereplekasi dengan menerapkan di APBD desa tahun 2020”, ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Saksono Farmanto berharap dengan dilaksanakannya inovasi desa itu menjadi langkah untuk membangun Desa yang lebih berinovasi.
“Namun inovasi ini jangan hanya terfokuskan dibidang infrastruktur saja. Akan tetapi inovasi pemberdayaan masyarakatnya itu juga penting agar pembangunan di Desa itu berkelanjutan, lebih-lebih peningkatan kinerja pemerintah Desa dan potensi yang ada di Desa masing-masing”, terangnya.
Artinya inovasi ini harus terus di timbulkan, termasuk potensi pengembangan wisata-wisata yang berada di desa.
“Oleh karna itu, kami berharap tidak ada lagi yang namanya mati ide. Semua inovasi itu bisa di garap dan bisa digali, apabila aparatur desa memiliki keinginan dan kemauan berinovasi”, pungkasnya. (sfn/tfk)