Cimahi, (regamedianews.com) – Pembangunan infrastruktur tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat, terutama diwilayah pedesaan. Namun, disisi lain ada desa maupun kota yang minim pembangunan infrastruktur. Menyikapi hal tersebut banyak cara dilakukan sebelum memulai pembangunan.
Baca Juga polemik adk di sampang berjalan tanpa ada solusi
Seperti yang terjadi diCipageran, Kota Cimahi. Masyarakat setempat meminta ingin adanya pembangunan infrastruktur yang berdampak baik kepada perekenomian masyarakat. Namun sebelumnya diawali dengan Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan.
Musrenbang tersebut merupakan usulan hasil dari musyawarah warga tingkat RW, di lanjutkan prosesnya melalui Forum Group Discussion (FGD). Hingga akhirnya di pilih jadi beberapa usulan untuk di tindak lanjuti ke Musrenbang tingkat Kecamatan dan Kota.
“Ini merupakan model aspirasi yang sumbernya dari bawah ke atas (bottom up). Dengan harapan apa yang menjadi keinginan masyarakat bisa terakomodir,” ungkap Agus Irwan Kustiawan Lurah Cipageran di sela kegiatan Musrenbang di kantornya, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, bidang fisik yang masih banyak di usulkan ketimbang bidang lainnya, terutama bidang ekonomi. Masyarakat ingin langsung merasakan hasil dari pembangunan yang di usulkannya.
Baca Juga tenaga honorer akan dipangkas dedy hamzah tantang transparansi pemprov gorontalo
“Seperti kebutuhan Drainase, karena menurut warga, Kelurahan Cipageran merupakan daerah yang masih banyak tebingnya. Jadi pembangunan itu di anggap sangat penting,” ujar Agus.
Hal tersebut dibenarkan Yus Rusnaya Anggota DPRD Kota Cimahi, saat di temui usai Musrenbang di Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi. Karena ia meyakini, usulan yang tadi di sampaikan sudah melalui kajian-kajian.
“Setiap usulannya sudah tepat, susuai kebutuhan. Tinggal usulan yang sudah jadi prioritas, harus tetap dikawal agar bisa terakomodir sampai tingkat Kota,” pungkas Yus Ruanaya. (agil)