Aceh Selatan || Rega Media News
Memasuki tahun ajaran baru yang akan berlangsung 13 juli 2020 mendatang, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Selatan, bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan CoronaVirus Disease atau Covid -19 menggelar simulasi Proses Belajar Mengajar (PBM) ditengah Pandemi Covid-19.
Simulasi dilakukan, sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan di era tatanan normal baru (new normal) dalam aktivitas PBM ditengah wabah Virus Covid-19. Simulasi digelar di Sekolah Dasar Negeri unggul Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan.
Sosialisasi dan simulasi kegiatan Belajar mengajar tatap muka dimasa new normal yang turut di hadiri Forkopimda Aceh selatan, Sekda H. Nasjuddin dan para asisten serta kepala SKPK, Kamis (02/07), langsung dibuka oleh Bupati Aceh Selatan Tgk Amran.
Dalam simulasi tersebut tampak para siswa dan guru sejak mulai masuk halaman sekolah sudah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermogun dilanjutkan dengan mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker hingga menjaga jarak saat masuk ruang kelas maupun duduk di bangku sekolah sebagaimana petunjuk protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Selatan Erdiansyah mengatakan, tujuan dari simulasi ini agar para siswa maupun guru nantinya pada saat masuk ajaran baru bisa memahami dan menerapkan protokol kesehatan.
Dikatakannya, pelaksaan simulasi dilakukan di delapan titik mulai dari kecamatan labuhan haji hingga trumon yang berlangsung sejak 2 juli hingga 8 juli.
“Saat kegiatan belajar jumlah siswa nantinya akan di bagi dua kelompok dengan belajar bergiliran setiap harinya dan jam belajar juga dikurangi,” jelas Erdiansyah.
Sementara itu Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran berharap kepada para guru dan para siswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan simulasi ini untuk mematuhi dan melaksanakan aturan yang telah ditetapkan pemerintah sesuai dengan standar protokol kesehatan.
“Jika dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara tatap muka terjadi penambahan kasus reaktif Covid-19 maka sekolah akan kembali ditutup dan belajar secara daring,” kata Amran. (Asmar Endi)