Aceh Selatan || Rega Media News
Event Anugerah Pesona Indonesia (API) ke 5, yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu, memiliki arti khusus bagi masyarakat Aceh Selatan.
Karena pada momen tersebut, Aceh Selatan meraih 2 penghargaan tingkat nasional, yakni Rencong Batu, sebagai Juara I pada Kategori Cinderamata Terpopuler dan Surfing Samadua sebagai Juara III pada Kategori Wisata Air Terpopuler.
“Capaian ini merupakan prestasi yang luar biasa,” ungkap Ketua Dekranasda Aceh Selatan, Kailida, dalam acara malam keakraban dan ramah tamah dengan inisiator Rencong Batu dan Surfing Samadua, Minggu (30/05/21), di Cafe Sentra Kuliner Tapaktuan.
Kailida juga memberikan apresiasi, terutama kepada kedua inisiator pemenang anugerah API, karena melalui ide dan kerja keras para inisiator prestasi dapat diraih.
“Tentunya selain para inisiator, tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Aceh Selatan meraih juara pada 2 kategori,” tuturnya.
Khusus bagi Rencong Batu, menjadi semakin istimewa karena inisiatornya adalah seorang mahasiswa Poltas, bernama Aidil. Tanpa ide cemerlang Aidil, serta dukungan dari semua pihak, tentu anugerah pesona Indonesia ini belum tentu diraih.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Poltas, M.Yasar, memaparkan kembali awal mula dibuatnya Rencong Batu oleh mahasiswa Poltas sebagai tugas kuliah, yang kemudian diakomodir oleh dosen dan pihak kampus sehingga kini menjadi cinderamata yang dikenal luas.
“Kami berharap agar Rencong Batu Aceh Selatan dapat diproduksi massal, serta menjadi cinderamata yang dapat ditemukan di semua gerai cinderamata yang ada di aceh selatan maupun Banda Aceh sebagai ibukota provinsi, dikarenakan produk rencong batu mempunyai nilai estetika yang tinggi,” harapnya.
Jika ini dapat terwujud, imbuh M.Yasar, maka pengrajin batu marmer yang ada di Aceh Selatan menjadi klaster baru perekonomian sebab bahan bakunya sangat berlimpah di daerahnya.
“Selain itu, objek wisata Surfing Samadua dapat dijadikan sebagai momentum untuk mengoptimalkan pariwisata daerah oleh dinas terkait,” ucapnya.
Tentunya dengan dukungan bersama, baik provinsi bahkan pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selanjutnya sesuai keinginan kita bersama dapat membangun infrastruktur wisata air di Kabupaten Aceh Selatan.
“Peluang terbuka lebar, karena saat ini surfing di kalangan masyarakat masih merupakan hal yang “ekslusif”, dimana sebagian masyarkat kita belum banyak mengetahui tentang wisata surfing ini. Oleh sebab itu, menjadi peluang bagi kita untuk mengembangkan hal baru ini ke depan,” pungkas M.Yasar.