Daerah  

Satukan Tekat, 4 Bupati dan Bassra Bahas Pembangunan Madura di Sampang

Empat Bupati di Pulau Madura bersama Badan Silaturahmi Ulama' Pesantren Madura (BASSRA).

Sampang || Rega Media News

Empat Bupati di Pulau Madura bersama Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA), melakukan pertemuan di Pendopo Trunojoyo Kabupaten Sampang membahas beberapa sektor, yakni perekonomian, pembangunan dan keagamaan.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron, Bupati Pamekasan H. Badrut Tamam dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat.

Selain itu, Ketua BASSRA K.H Muhammad Rofi’i Baidhawi, Sekjen BASSRA KH Syafik Rofii, Korda BASSRA Bangkalan KH Imam Buchori Kholil, Korda BASSRA Sampang KH Muhammad Aunul Abied, KH Syafiuddin Abdul Wahid dan KH Mahrus Malik.

Kemudian Korda BASSRA Pamekasan KH Ali Rahbini, KH Muhdlar Abdullah, Korda BASSRA Sumenep Dr. KH Ahmad Fauzi Tidjani, KH Mohammad Solahuddin.

Ketua BASSRA Mohammad Rofik Baidowi menyampaikan, dipilihnya lokasi Kabupaten Sampang sebagai tempat pertemuan berdasarkan kesepakatan pada pertemuan internal BASSRA sebelumnya.

Bersyukur, empat Bupati di Madura bisa hadir dan optimis kalau seluruh stakeholder di Madura menyatu, maka permasalahan akan cepat selesai.

“Hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan Halal Bihalal akbar dengan seluruh Ulama BASSRA yang di agendakan akan dilaksanakan di Sumenep,” ujarnya.

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan, pertemuan tersebut diawali dari undangan BASSRA yang menginginkan seluruh Bupati di 4 Kabupaten menyatukan persepsi.

“Kami memiliki keinginan yang sama untuk penyatuan persepsi dan menghilangkan ego sektoral demi kemajuan Madura,” ucapnya.

Berharap kegiatan seperti ini terus terjalin, karena peredaran narkoba memang masih sangat masif.

“Namun masih bisa ditekan secara signifikan, dan kami mengajak ulama’ untuk berperang melawan narkoba, karena PR ini tanggung jawab bersama,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, keamanan dan situasi di Madura cenderung kondusif, sebab jika ada investor hendak masuk ke suatu daerah, maka hal tersebut yang ditanya terlebih dahulu.

“Jalan Lingkar Selatan akan rampung, agar nantinya tidak selalu terjebak macet di pasar tumpah daerah Bangkalan,” ungkap pria yang akrab disapa H. Idi ini.

H. Idi menambahkan, terkait permasalahan konflik Syiah yang bertahun-tahun terjadi, akhirnya kini telah selesai dan saat ini telah kembali ke ajaran Aswaja.

“Kami niatkan semuanya untuk ibadah, semoga melalui pertemuan ini karena niat baik seluruh kepala daerah di Madura terwujud,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron mengapresiasi kegiatan tersebut, program pemerintahannya tidak jauh berbeda dengan daerah lain.

“Semua bupati, saya rasa memiliki komitmen yang sama, termasuk masalah wisata syariah dan pemberantasan narkoba,” ucapnya.

Sementara Bupati Pamekasan Badrut Tamam dalam kesempatan tersebut menyampaikan, ada beberapa prioritas sektor yang menjadi fokus pembenahan termasuk salah satunya pendidikan, kesehatan dan perekonomian.

“Kami selalu mendorong Grand Image Madura untuk lebih baik dengan bergandengan tangan bersama ulama,” tandasnya.

Dalam pertemuan itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi sepakat jika pemberantasan narkoba perlu dilakukan hingga ke akar-akarnya, agar generasi muda di Madura tidak terjerumus ke hal yang sangat bertentangan dengan agama.

“Kami juga sudah memasang larangan bagi turis asing yang ke Sumenep berpakaian tidak sopan, karena kultur sosial dan agama disini berbeda dengan di Bali misalnya,” pungkasnya.