Sampang || Rega Media News
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke semua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Kabupaten Sampang.
Kepala DPMD Kabupaten Sampang Chalilurrahman melalui Kasi Pemberdayaan Lembaga dan Usaha Ekonomi Jufri mengatakan, pihaknya melakukan pembinaan terhadap pengurus BUMDes yang ada di 14 Kecamatan Kabupaten Sampang, mulai tanggal 18 Oktober hingga berakhir 11 Nopember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Monev BUMDes ini yang dilihat pertama adalah dokumen legalitas kelembagaan. Diantaranya, Perdes, AD/RT dan SK Pengurus BUMDes. Kemudian, pengelolaan administrasi keuangan serta laporannya seperti apa.
“Juga terkait unit usaha ditengah pandemi Covid-19 ini seperti apa. Karena, adanya Covid-19 itu ternyata sangat berdampak bagi pengelola BUMDes yang bergerak di bidang jasa persewaan,” ujarnya, Kamis (11/11/21).
Lebih lanjut, Jufri menuturkan, dalam Monev tersebut pihaknya memberikan pemahaman tentang pendaftaran BUMDes, dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020 dan Pertautan Pemerintah nomor 11 tahun 2021 tentang BUMDes, maka BUMDes nanti tidak hanya berbadan usaha saja, tapi juga menjadi badan hukum.
Prosesnya, mendaftarkan namanya terlebih dahulu ke Kemendes melalui sistem informasi desa. Jadi, orang yang bisa melakukan pendaftaran itu adalah Kepala Desa atau orang yang sudah diberi mandat oleh Kepala Desa.
Setelah namanya dinyatakan layak oleh pusat maka keluarlah pengesahan nama itu dari Kemendes. Namun, sebelum 40 hari dari pengesahan nama tersebut harus melahirkan Musdes.
“Jika dalam Musdes itu ada dokumen perubahan maka harus menyesuaikan seperti Perdes pendirian, perubahan tentang pendirian kalau yang sudah ada, bagi yang baru langsung Perdes Pendirian dan AD/RT menyesuaikan semua. Termasuk SK Pengurus, kemudian menyusun program kerja,” ujarnya.
Jufri menambahkan, saat ini BUMDes yang legal di Kabupaten Sampang sebanyak 164 dan ditargetkan semuanya berjalan.
Output Monev ini bisa mengetahui kondisi riil di lapangan, ternyata dampak Pandemi Covid-19 BUMDes ada yang stagnan, perlu dicarikan jalan keluar dan perlu diadakan repitalisasi usaha, serta mencari unit usaha yang lebih prospek.
“Dengan Monev ini kami berharap BUMDes Sampang lebih baik dan bisa mensejahterakan masyarakat desa,” harapnya.
Sekedar diketahui, Monev BUMDes yang digelar DPMD Sampang ini didampingi Tenaga Ahli Pemberdayaan Ekonomi Desa serta pihak kecamatan dan pendamping desa.