Daerah  

Sidak Ke Gudang Pupuk, DPRD Bangkalan Dibuat Jengkel

Caption: Komisi B DPRD Bangkalan saat sidak ke gudang pupuk.

Bangkalan || Rega Media News

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang penyimpanan Pupuk Urea yang berlokasi di Jalan  Raya Socah, Bangkalan, Madura, Kamis (25/11/21). 

Dalam sidak itu, Komisi B dikagetkan kosongnya stok Pupuk Urea di gudang tersebut. Padahal, petani di Bangkalan saat ini sedang krisis pupuk, karena memasuki masa penyuburan pertaniannya. 

Ketua Komisi B DPRD Bangkalan, Rokib mengatakan, hasil sidak dilapangan di gudang penyimpanan pupuk urea yang dibutuhkan petani kenyataannya masih kosong.

“Kami ingin jawaban atau komitmen dari produsen PT Petrokimia dan Pupuk Indonesia,” ucap Rokib dengan nada kesal.

Padahal menurutnya, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan bersama Komisi B DPRD Bangkalan, serta pihak produsen sudah berkomitmen tahun ini stok pupuk terpenuhi.

“Kebetulan produsennya tidak bisa hadir, karena ada kegiatan di Sumenep. Ini jangan dibuat main-main, karena petani di Bangkalan ini sudah menjerit. Jangan kasus yang kemarin terulang langi,” pintanya.

“Waktu itu sudah dibuat komitmen di kantor DPRD. Kita menyepakati pupuk urea tahun ini distribusi pupuk di Bangkalan tidak akan mampet lagi, tapi kenyataannya masih mampet,” tandasnya.

Hasil evaluasi kemarin bersama Kepala Dinas Pertanian, alasan produsen karena terkendala Armada dan minimnya produksi. Jangan sampai kerjasama dengan Pupuk Indonesia (PI) mengingkari komitmen tahun kemarin.

“Bulan kemarin saya komitmen dengan Kepala Dinas, akhir tahun bisa terpenuhi. Tapi lancar hanya tiga hari, namun kenyataannya mampet lagi. Makanya, saya minta pertanggungjawaban Produsen yakni Pupuk Indonesia untuk turun ke gudang ini,” imbuhnya.

Dalam sisa jangka satu bulan ini, Komisi B juga menekan Produsen harus mempertanggungjawabkan komitmen yang telah dibuat. Selain itu, Komisi B berjanji akan segera memanggil semua pihak terkait.

“Dengan sisa waktu satu bulan ini produsen harua kerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan pupuk urea di Bangkalan. Karena kebutuhan pupuk di Bangkalan sebanyak  20.007 ton, sementara saat ini hanya terpenuhi 11.000 ton sehingga masih kurang 9000 ton,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bangkalan Teguh, saat mendampingi sidak tersebut mengatakan, sebelumnya Dinas sudah mengirim surat kepada Produsen agar sisa kuota pupuk yang masih di angka 9.000 ton itu bisa segera dikirimkan ke Bangkalan. 

“Kami sudah bersurat sebelumnya, tapi ternyata saat ini masih belum ada perubahan,” ulasnya.

Ketika ditanyakan kembali kata Teguh, Produsen merasa kesulitan dan terbatas produksi, sebab mereka menangani pupuk untuk se Jawa Timur, bukan hanya di Bangkalan. 

“Mereka selalu pakai alasan ini, padahal di Distributor dan kios sudah menipis stoknya,” pungkas Teguh.