Daerah  

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Gorontalo Apresiasi Terbentuknya KOPIA

Caption: Komunitas Pencinta Arsip (KOPIA) Gorontalo.

Gorontalo || Rega Media News

Terbentuknya Komunitas Pencinta Arsip (KOPIA) Gorontalo belum lama ini, diapresiasi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan selaku Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi Gorontalo, Taufik L. Hakim Sidiki.

Hal itu diungkapkan Taufik, saat menerima kunjungan komunitas besutan Aktivis senior Gorontalo, Susanto Liputo itu, di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, Jumat (10/06/2022).

“Saya selaku Kepala Dinas mengucapkan terima kasih, dan memberikan apresiasi terbentuknya komunitas ini, karena tentunya kita tahu persis bahwa, arsip itu sangat penting dalam kehidupan kita sehari hari,” ungkap Taufik.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pentingnya arsip memang sudah sejak seseorang dilahirkan ke dunia ini, dengan adanya sebuah akta kelahiran. Begitu pun, ketika seseorang itu telah meninggal dunia.

“Kedepannya nanti lewat komunitas ini, kita akan melakukan pengembangan lagi, entah itu melalui ormas maupun komunitas relawan arsip, sebagaimana amanat Undang-Undang no 43 tahun 2009 bahwa Lembaga Kearsipan Daerah memiliki tugas sebagai pembina kearsipan, diantaranya di Ormas, Orpol dan masyarakat. Insya Allah, kedepan akan lebih baik lagi,” jelas Taufik.

Sementara itu, Ketua KOPIA Susanto Liputo menambahkan, dengan adanya Komunitas Pencinta Arsip dan relawan-relawan yang dibentuk akan membantu pemerintah dalam menyelamatkan dan mengelola arsip-arsip penting, seperti arsip – arsip yang bernilai sejarah, budaya, arsip keluarga, kependudukan dan sebagainya.

“Relawan-relawan itu nantinya, yang akan lebih banyak bergerak, istilahnya menjemput bola supaya arsip ini semakin dipahami dan dikenal oleh masyarakat,” tutupnya.

Dalam agenda yang membahas sejumlah langkah-langkah strategis tersebut, turut dihadiri pula oleh sejumlah Aktivis Provinsi Gorontalo seperti, Muhazir Madina, Zulkarnain Husain, Rini Wahyudin, Monalisa Fathan, Anwar Abdullah, Husin Al Masyhur, Buyung Hunto, dan Jamaludin Kadir, dan Aktivis lainnya.