Sampang || Rega Media News
DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menilai rekrutmen calon Panitia Pengawas Pemilihan Umum tingkat Kecamatan (Panwascam) yang digelar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat, terkesan hanya formalitas.
Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan HAM DPD KNPI Sampang, Lukman Hakim. Menurutnya, kinerja Bawaslu Sampang menjadi trending topik di kalangan masyarakat, karena tidak mengumumkan hasil nilai tes tulis dari masing-masing peserta calon Panwascam.
Dari situlah Bawaslu kelihatan tidak profesional dan terkesan ada dugaan permainan, dalam proses rekrutmen calon Panwascam. Padahal, transparansi dalam pelaksanaan itu penting hasilnya akan menentukan jalannya Pemilu yang jujur dan adil.
“Hasil nilai tes tulis Computer Assisted Test (CAT) harusnya diumumkan kepada semua peserta calon Panwascam. Hal Itu sesuai dengan ketentuan dan pedoman Bawaslu, tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) untuk Pemilu tahun 2024,” tandas Lukman.
Lukman mempertanyakan, kenapa nilai tes CAT tidak diumumkan, padahal itu penting untuk diketahui oleh semua peserta calon Panwascam. Apa jangan-jangan Bawaslu ini diduga ada main mata dengan pihak luar.
“Bawaslu Sampang tidak lengah untuk selalu memerhatikan ketentuan berdasarkan Undang-undang yang berlaku. Sehingga, hasil tahapan Pemilu tidak melenceng dari ketentuan yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Rekrutmen Panwascam Jalaluddin mengatakan, pihaknya tidak mengumumkan hasil tulis ke masing-masing calon peserta, karena sudah sesuai dengan ketentuan dan perintah dari internal Bawaslu Sampang.
“Tahapan itu sudah sesuai dengan ketentuan dan perintah yang ada di internal kita. Karena secara struktural organisasi ini terstruktur dari pusat, provinsi dan kabupaten, dan acuannya tetap pada pedoman umum yang hanya mengumumkan peserta yang masuk 6 besar,” singkat Jalaluddin.