Sampang || Rega Media News
Wilayah Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Sebab, pertanggal 25 Oktober 2022 di kecamatan tersebut, sudah ada 34 anak yang dinyatakan terpapar penyakit campak.
Hal tersebut di sampaikan Kepala UPTD Puskesmas Kedungdung, dr. Hilmi Ainul Yaqin Syah. Menurutnya, dari 34 anak yang dinyatakan terpapar campak, tersebar di 18 desa binaan Puskesmas Kedungdung dan Puskesmas Banjar.
“Sebagai upaya pengendalian KLB campak, kami telah melakukan upaya pencegahan penularan, dengan melakukan penyelidikan epidemiologi dan mengaktifkan penemuan kasus secara akti,” ujarnya, Rabu (26/10/2022).
Selain itu, pihaknya juga intens melakukan koordinasi dengan Forkopimcam, Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Tokoh masyarakat yang dikemas dengan kegiatan mini lokakarya kesehatan lintas sektor.
“Kita sudah masuk ke KLB campak, memang di Sampang masuk Juni-Juli dan BIAN-nya di bulan Agustus, tapi tidak menyurutkan semangat teman-teman tenaga kesehatan untuk melakukan imunisasi dasar,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan anak yang sudah tercover imunisasi, bisa terhindari dari penyakit campak minimal mendapatkan imunitas yang baik,” ujar Hilmi kepada regamedianews.com.
Hilmi mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kecamatan Kedungdung atas dukungannya selama ini.
“Dari 34 balita yang terpapar campak itu, diantaranya, 5 balita masuk wilayah binaan Puskesmas Kedungdung dan 29 balita lainnya berada di wilayah Puskesmas Banjar,” terangnya.
Menurutnya, penanganan penyakit campak di wilayah Kecamatan Kedungdung sudah mulai bagus, rata-rata memang status imunisasi terlambat, pada saat itu memang ada sudah dapat, tapi sudah terlambat, mungkin dalam waktu ada masa inkubasi.
“Dari 34 kasus ini, semuanya bisa tertangani dengan baik. Target dalam dua bulan ke depan campak ini bisa selesai, dan Kedungdung bebas dari KLB campak dan ke depan dapat tercipta generasi unggul, sehat dan cerdas,” pungkasnya.