Sampang,- Buku pelajaran dengan materi menyimpang yang tersebar ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di Sampang, Jawa Timur, tidak ditarik.
Bahkan, hal tersebut tidak ditampik Kepala Kementerian Agama (Kemenag) setempat, Abdul Wafi, saat dikonfirmasi awak media, Senin (04/09/2023).
Ia berdalih, karena pengganti buku dengan beberapa materi menyimpang itu belum tersedia. Sehingga, hanya dilakukan pembekuan pada materi atau sub yang menyimpang.
“Materi di buku pelajaran yang tersebar di MTs dan MA tidak semuanya menyimpang, namun hanya ada beberapa sub yang terbukti menyimpang,” jelas Abdul Wafi.
Kendati demikian, kata Abdul Wafi, buku pelajaran tersebut tetap diajarkan. Akan tetapi, pada sub yang terbukti menyimpang tidak boleh diajarkan kepada para pelajar.
Sementara, saat dikonfirmasi terkait jumlah MTs dan MA yang menggunakan buku pejaran bermateri menyimpang, ia mengaku masih menunggu laporan dari anggotanya.
“Saat ini anggota yang ditugaskan, masih melakukan kalkulasi keberadaan buku tersebut. Kami berharap, peristiwa adanya buku menyimpang tidak ada lagi kedepannya,” pungkas Abdul Wafi.
Terpisah, dikutip dari salah satu media, sebelumnya ketua PCNU Sampang KH.Mohammad Itqon Bushiri, mendesak Kemenag agar segara menarik buku ajar menyimpang tersebut.
“Tidak ada opsi lain, selain menarik buku yang telah beredar. Bahkan, hal ini hasil rapat para kiai,” pungkas kiai Itqon.