Opini  

Koalisi RH Berhembus, Akankah Koalisi Timur-Barat Bersatu Kembali ?

Caption: Roni Imran (kiri), Hamzah Sidik Djibran (kanan) dan Thariq Modanggu (tengah).

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) Tahun 2024 sudah semakin dekat. Tak terasa, ajang kontestasi politik yang dinanti-nanti setiap lima tahun sekali ini, kini akan memasuki tahapan-tahapan pelaksanaannya.

Seiring dengan mendekati pelaksanaanya, suhu politik di Bumi Gerbang Emas (Kabupaten Gorut) saat kini nampak semakin dinamis, apalagi belum lama ini pasca Pemilihan Legislatif 2024 menghasilkan prodaknya yang merubah konstalasi politik di Kabupaten Gorut dengan signifikan.

Berbagai isu dan opini soal para tokoh yang digadang-gadang akan bertarung pada Pilkada Gorut Tahun 2024, kian bermunculan ke permukaan publik, baik dari koalisi partai-partai politik, maupun yang terdengar kabar akan maju bertarung lewat jalur independen lintas elemen.

Tak terkecuali, dua Tokoh politik Kabupaten Gorut, Roni Imran dari Partai Nasdem dan Hamzah Sidik Djibran dari Partai Golkar, yang disingkat RH. Kedua Politisi yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Satu dan Wakil Ketua Dua DPRD Gorut ini, dikabarkan mulai menjalin hubungan intens dan semakin mesra, yang nampaknya akan berpasangan sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati.

Namun, menyatunya kedua Tokoh ini untuk satu panggung dalam kontestasi Politik Pilkada Gorut Tahun 2024, rupanya akan diwarnai dengan proses yang akan cukup dinamik, dari internal partai maupun external. Pasalnya, dari internal kedua partai besar di Gorontalo ini, mesranya Roni dan Hamzah belum nampak menurun dari Tokoh sentral kedua partai ini, yakni Rahmat Gobel sebagai Ketua DPW Nasdem Gorontalo dan Rusli Habibie sebagai Ketua DPD 1 Golkar Gorontalo.

Bisa saja, hubungan secara politik antara Rahmat Gobel dan Rusli Habibie, secara hierarki akan mempengaruhi mesranya hubungan politik Roni dan Hamzah di Kabupaten Gorut. Bisa saja bersatu, jika Rahmat Gobel dan Rusli Habibi bisa bersatu, dan bisa saja akan renggang apabila Rahmat Gobel dan Rusli Habibie berseberangan.

Sebenarnya, koalisi antara Roni dan Hamzah ini, merupakan pasangan yang serasi dan cukup diperhitungkan pada Pilkada Gorut. Apalagi, didukung pula dengan kekuatan politik Partai Nasdem, yang memenangkan Pileg 2024 baru-baru ini hingga dapat merebut kursi Ketua DPRD Gorut dengan perolehan suara 7 kursi.

Di sisi lain, arus dukungan dari dalam gedung legislatif Kabupaten Gorut yang rupanya kini mulai dinampakan oleh sejumlah Tokoh politik lintas partai, berjejeran di media sosial dan media massa dalam momen-momen khusus. Belum lagi, ditambah dengan nilai tawar dari sosok kedua figur itu yang atraktif, Roni dikenal dengan kesantunan dan kepiawannya berpolitik, serta Hamzah yang dikenal dengan ketegasan dan idealisnya hingga dijuluki Singa Parlemen Gorut.

Sungguh, apabila kemesraan kedua Tokoh ini bukan sekedar drama politik yang didesain untuk membangun dinamika, dan didukung oleh kekuatan baik internal partai maupun external, maka pasangan Roni-Hamzah adalah pasangan yang tangguh dan sukar untuk dikalahkan. Akan tetapi, mungkinkan mereka akan bisa bersatu? Pertanyaan ini, biarlawh waktu yang akan menjawabnya.

Jika memang benar akan bersatu, maka bisa saja bersatunya kedua Tokoh ini akan membuka peluang kembali menyatunya koalisi Timur-Barat (Indra Yasin dan Thariq Modanggu), yang kekuatannya telah teruji dan terukur pada pertarungan Pilkada Kabupaten Gorut lima tahun yang lalu, dengan hasil akhir yang sangat memuaskan. Dimana, kekuatan koalisi ini dapat mengantarkan Indra Yasin dan Thariq Modanggu sebagai “the campion”.

Pada Pilkada Kabupaten Gorut 2024 ini, Thariq Modanggu yang kebetulan saat ini menjabat Ketua DPD 1 Golkar Kabupaten Gorut, juga digadang-gadang akan ikut berkompetisi pada Pilkada Gorut 2024. Hal ini, telah dikabarkan sejak lama, bahkan telah telah dihembuskan akan berpasangan dengan Thomas Mopili, Politisi Partai Golkar yang dijuluki Panglima Politik Gorut, yang disingkat TM2.

Namun, harapan koalisi kedua Tokoh itu dalam satu partai (Golkar) kandas, seiring dengan terhempasnya kursi pimpinan DPRD Gorut, karena hasil dari Pileg 2024 baru-baru ini Partai Golkar harus menelan pahitnya pil kekalahan, dan tak berpeluang mengusung sendiri jagoannya. Sehingga, alternatif yang harus dilakukan untuk dapat bertenger pada Pilkada Kabupaten Gorut yakni dengan berkoalisi. Dan peluang itu, ada pada koalisi Timur-Barat.

Apalagi, desas desus yang kini terbisik, PDI-P Gorut yang juga masih memiliki posisi tawar gengsi politik karena masih meraih 6 kursi di parlemen Gorut, terdengar samar akan mengusung tokoh dari wilayah Timur Kabupaten Gorut dan masih melirik Thariq sebagai kader terbaik mereka yang telah mereka menangkan pada Pilkada Kabupaten Gorut 2018 silam.

Maka jika hal ini benar-benar akan terjadi, koalisi “legend” Timur-Barat bisa saja akan menjadi lawan yang jauh lebih tangguh dari pasangan Roni-Hamzah, sebab kekuatan koalisi ini sudah teruji dan terukur meski saat ini, Tokoh dari wilayah timur Kabupaten Gorut harus tergantikan dengan Tokoh lain sebab Indra Yasin telah menutup usianya, (Alfatihah untuk beliau).

Namun, perginya Almarhum Indra Yasin dari dunia yang fana ini bukan berarti tak ada figur lain yang bisa menggantikan beliau. Wilayah Timur Kabupaten Gorut masih memiliki sejumlah Tokoh putra-putri terbaik mereka, dan sederet dari mereka pun saat ini adalah kader-kader terbaik PDI-P, yakni Migdat Abdullah, Ariaty Polapa dan Ridwan Yasin yang sempat disebut-sebut “The Next Yasin” dan dijuluki Ayam Jantan dari Timur.

Kekuatan koalisi Timur-Barat ini juga, dapat dipengaruhi oleh kentalnya perimordial tendensi politik masyarakat wilayah Timur Kabupaten Gorut, yang dikenal selalu mendukung dan memilih putra-putri terbaik mereka, dalam setiap momentum Pilkada Kabupaten Gorut.

Jika keadaan koalisi ini benar-benar terjadi, maka hampir bisa dipastikan, aurah lama Pilkada Kabupaten Gorut pada tahun 2018 akan terasa kembali namun dengan desain yang berbeda, dan hasil akhirnya yang nanti akan terjawab oleh waktu serta penetapan KPU yang ditakdirkan oleh Sang Khalik.